warkoptoto3 login

linkbola - Biden Sebut Putin 'Keparat Gila' saat Bicara Ancaman Nuklir Rusia

2024-10-08 07:59:38

linkbola,erek erek 2,linkbolaJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'keparat gila'.

Biden mengumpat Putin demikian saat menghadiri acara penggalangan dana publik di California, Rabu (21/2).

Lihat Juga :
Anggota Kongres AS Buru-buru Klarifikasi Kata 'Bunuh Semua' di Gaza

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami selalu harus khawatir tentang konflik nuklir, namun ancaman nyata terhadap kemanusiaan yang sebenarnya adalah iklim," ujar Biden melanjutkan, seperti dikutip AFP.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Biden berulang kali menyebut Putin dengan istilah-istilah negatif, salah satunya "penjahat perang" atau "tukang jagal".

AS merupakan negara pendukung Ukraina. Rusia kerap menyatakan siap apabila berkonflik langsung dengan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang mendukung Kyiv.

Baru-baru ini, Rusia dilaporkan tengah bersiap untuk mengerahkan senjata nuklir anti-satelit di ruang angkasa. Laporan itu dibocorkan oleh intelijen AS.

Pilihan Redaksi
  • Bagaimana Hubungan RI dengan China jika Prabowo Presiden?
  • Turki dan AS Berembuk soal Kemungkinan Gencatan Senjata di Gaza
  • Erdogan Beri Selamat ke Prabowo: Pak Presiden Terpilih, Dear Brother

Kendati begitu, Putin membantah negaranya hendak mengerahkan senjata nuklir semacam itu. Dia menegaskan Rusia akan selalu mematuhi Traktat Luar Angkasa.

Perjanjian yang ditandatangani lebih dari 130 negara termasuk Rusia ini melarang pengerahan senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya di orbit ataupun penempatan senjata di luar angkasa.

Rusia sejauh ini telah menanggapi ucapan Biden. Kremlin menyatakan pernyataan Biden merupakan hal yang memalukan bagi Amerika Serikat.

"Ini merupakan hal yang sangat memalukan bagi negara itu sendiri, bagi AS. Jika seorang presiden menggunakan bahasa seperti itu, itu memalukan," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, Kamis (22/2).

(blq/rds)