MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun - Penolakan fraksi-fraksi di DPRD atas susulan proyek pengadaan PJU pemkab direspons oleh Pj Sekda Magetan Benny Adrian.

Ia menolak tudingan wakil rakyat yang menyebut bahwa proyek senilai Rp 9 miliar tersebut merupakan titipan.

"Itu bukan titipan. Kegiatannya sudah ada, namun volumenya ditambah,’’ jelas Benny, Jumat (20/9).

Baca Juga: Tiga Warga Magetan Jadi Korban TPPO, Kapolres: Modus Operandi Pelaku Beragam

Dari kacamata Benny, pembahasan KUA-PPAS sebelumnya memang sudah dilakukan.

Namun belum ditandatangani karena kepala daerah baru menjabat setelah pembahasan terakhir dilakukan.

Diketahui, tongkat estafet bupati berpindah tangan pada 10 Agustus. Sementara pembahasan KUA-PPAS dilakukan terakhir pada 13 Agustus.

Baca Juga: Proyek Sirkuit Balap Magetan Dikebut, Pemkab Optimistis Cepat Rampung

"Sehingga ketika diajukan ke Pj bupati baru (Nizhamul, Red) saat itu belum berkenan langsung menandatangani karena perlu melihat dulu hal-hal apa yang akan dilaksanakan,’’ terangnya.

Lebih lanjut, Benny juga mengungkapkan bahwa Nizhamul ingin memiliki legacyatau warisan untuk Magetan.

"Pj bupati ingin punya legacyatau warisan selama memimpin Magetan. Beliau menilai Magetan masih kurang terang, sehingga perlu ada penambahan PJU,” sambung sekda.

Baca Juga: Musim Kemarau, Damkar Magetan Terima Tiga Laporan Kebakaran dalam Sehari Gegara Kebiasaan Bakar Sampah

Benny menambahkan, perubahan KUA-PPAS perlu dibahas kembali antara eksekutif dan legislatif.