2024-10-09 21:11:56
Sejumlah pengamen bernyanyi di depan ponselnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Jumat (20/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Di tengah sulitnya lapangan pekerjaan, pengamen itu memanfaatkan fitur live streaming di media sosial. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Para pengamen tersebut mulai beralih mencari penghasilan dari ngamen di jalanan atau kafe ke live streaming di media sosial, seperti TikTok. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Bermodalkan dua buah ponsel, microphone, earphone dan audio mixer, mereka leluasa bernyanyi di hadapan penontonnya. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Bak penyanyi papan atas, Toni dan Dea bernyanyi dengan lantang. Di hadapan ribuan penggemarnya yang menyaksikan dari layar ponsel. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Tanpa panggung yang megah, mereka tak henti bernyanyi semata-mata untuk mendapatkan rupiah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Terkadang, mereka menyanyikan lagu yang diminta para penontonnya. Lagu yang diminta para penonton beragam, mulai dari lagu musisi tanah air hingga internasional. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Penghasilan yang didapat dari para pengamen itu berasa dari "saweran" penonton yang didapat dari "gift" berupa yang kemudian dapat ditukarkan menjadi rupiah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Menurut Toni, salah satu pengamen yang memanfaatkan media sosial TikTok untuk mengamen, pendapatan yang didapat tidak menentu. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
"Pernah juga dalam waktu 30 menit live streaming mendapatkan 'gift' yang jika dikonversi ke rupiah senilai Rp 3 juta" kata Toni kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)