NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun- Upaya Pemerintah Desa Gandong, Kecamatan Bringin, dalam membina masyarakat agar lebih religius tanpa mengesampingkan nilai tradisi patut dicontoh.

Baru-baru ini, mereka mengadakan kegiatan bersih desa atau nyadran yang dikemas dengan nilai Islami.

“Kegiatan ini dimulai dengan bersih-bersih di sekitar sendang dan makam leluhur, dilanjutkan dengan tahlilan, pengajian malam harinya, dan diakhiri dengan gambyong dari tanggal 1 hingga 4 September lalu,” jelas Kuswanto, Kepala Desa Gandong.

Kuswanto menyebutkan bahwa kehidupan masyarakat Desa Gandong semakin religius, terlihat dari rutinitas kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di setiap dusun, baik pengajian mingguan maupun bulanan.

Di sisi lain, mereka tetap mempertahankan tradisi adat tanpa mengesampingkan nilai agama.

PENGAJIAN: Pengajian umum digelar untuk membina kehidupan beragama masyarakat yang religius. (PEMDES GANDONG)

“Pada malam tanggal 2 September, warga di semua masjid mengadakan tahlilan secara kompak,” ujarnya, menambahkan bahwa pada hari terakhir, diadakan pengajian umum yang diisi oleh KH Abdul Jalal dari Bojonegoro.

Kegiatan nyadran dilaksanakan di semua wilayah dusun, karena di daerah tersebut terdapat sumber air atau sendang.

Peran tokoh masyarakat dan pemuka agama dalam mengajak warga, khususnya generasi muda, dinilai sangat luar biasa. Berkat mereka, tradisi ini masih bertahan.

“Pada awal saya menjabat, tradisi ini hampir hilang, tetapi kini berhasil dihidupkan kembali,” terangnya.

Kuswanto menjelaskan bahwa semaraknya kegiatan nyadran tidak terjadi begitu saja. Diperlukan beberapa tahun agar masyarakat mau membiasakannya lagi.