warkoptoto3 login

angka togel 91 - Nyaris 50 Ribu Orang Tewas Akibat Cuaca Panas bak 'Neraka' di 2023

2024-10-09 21:39:27

angka togel 91,situs nobar bola gratis,angka togel 91Jakarta, CNN Indonesia--

Cuaca panas yang disebabkan oleh pemanasan global menewaskan hampir 50.000 orang di Eropa pada 2023, saat benua biru itu menghangat pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada bagian lain dunia.

Temuan tersebut muncul dalam jurnal yang diterbitkan oleh para peneliti di Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) di jurnal Nature Medicine, 12 Agutus.

Penelitian terbaru itu menyebut angka kematian pada 2023 tersebut bakal menjadi 80 persen lebih tinggi jika manusia tidak beradaptasi dengan peningkatan suhu selama dua dekade terakhir ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, jumlah kematian akibat panas masih terlalu tinggi," ia memperingatkan, dikutip dari The Guardian. "Eropa memanas dua kali lipat dari rata-rata global, kita tidak bisa berpuas diri dengan apa yang sudah kita capai."

Pada 2003, gelombang panas parah pernah menewaskan 70 ribu orang di seluruh benua dan membuat para pejabat bergegas menyelamatkan nyawa dengan menyiapkan sistem peringatan dini dan rencana pencegahan.

Pada 2022, jumlah korban tewas akibat panas mencapai 60 ribu jiwa.

Lihat Juga :
Nyebar Meme dan Reply All Email Bikin Bumi Makin 'Mendidih'

Pada 2023, berdasarkan pemodelan dampak panas terhadap kesehatan untuk periode waktu yang berbeda sejak pergantian abad, jumlah korban tewas akibat panas mencapai 47.690 jiwa.

Para ilmuwan menemukan kematian akibat panas pada 2023 tertinggi ada di Yunani dengan 393 kematian per sejuta orang, diikuti oleh Italia dengan 209 kematian per juta orang, dan Spanyol dengan 175 kematian per juta orang.

Studi ini menemukan bahwa angka kematian akan menjadi 80 persen lebih besar jika suhu 2023 terjadi pada periode 2000-2004 dibandingkan dengan periode referensi pra-pandemi 2015-2019.

Bagi orang yang berusia di atas 80 tahun, suhu panas terbukti dua kali lebih mematikan.

Lihat Juga :
Cerita Malam yang Makin Panas di Padang Hingga Surabaya, Ulah Siapa?

Saat ini, serangan 'negara api' juga masih terus terjadi dengan kebakaran hutan di Yunani, panas yang berlebihan untuk sebagian besar Prancis, dan hari-hari yang diprediksi terpanas tahun ini di Inggris.

Para ahli menyebut gelombang panas (heatwave) menjadi semakin panas, lebih lama, dan makin jadi fenomena umum karena orang-orang membakar bahan bakar fosil (termasuk BBM dan batu bara), hingga membuang gas rumah kaca yang memanaskan planet ini.

Secara global, 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dan para ilmuwan memperkirakan 2024 akan segera menyusul.

Para peneliti memprediksi negara-negara yang lebih dingin di Eropa, seperti Inggris, Norwegia, dan Swiss, bakal mendapat hari-hari yang sangat panas lebih banyak ketimbang sebelumnya.

Namun, jumlah kematian absolut akan terus menjadi yang terbesar di Eropa bagian selatan, yang lebih terbiasa dengan cuaca panas tetapi lebih terpapar pada suhu yang sangat panas.

Masalah iklim adalah isu kesehatan

Dokter menyebut panas sebagai "pembunuh diam-diam" karena memakan lebih banyak nyawa daripada yang disadari kebanyakan orang.

Dominic Royé, kepala ilmu data di Climate Research Foundation, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan hasil tersebut konsisten dengan penelitian yang dipublikasikan.

Menurutnya, ada kebutuhan untuk memantau dampak suhu panas pada kelompok yang paling berisiko, serta penerapan rencana untuk mencegah kematian.

"Kami memantau suhu dengan sangat baik, tetapi dampak kesehatan tidak dengan cara yang sama," kata Royé. "Adaptasi sosial terhadap peningkatan suhu telah memainkan peran penting dalam mencegah kematian di Eropa tetapi masih belum cukup."

Santi Di Pietro, asisten profesor kedokteran darurat di Universitas Pavia, mengatakan rekan-rekannya merawat lebih banyak pasien setiap hari daripada yang mereka lakukan pada awal Januari selama musim flu.

Infografis Dan Bumi pun Makin PanasMekanisme pemanasan global. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Gelombang panas harus ditangani di semua tingkatan, katanya. Namun, orang-orang dapat mengambil "tindakan sederhana" untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai.

Ini termasuk menghindari matahari selama jam-jam terpanas di siang hari, mencari tempat teduh saat berada di luar ruangan, dan mengganti alkohol dengan air.

"Minum air sangat penting untuk mencegah dehidrasi," katanya. "Orang tua sering kali tidak merasakan haus, jadi kita harus lebih memperhatikan mereka."

Gallo pun menilai, "perubahan iklim perlu dianggap sebagai masalah kesehatan."

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)