warkoptoto3 login

www.goltogel.com - Rektor Undip Ungkap Hasil Pemeriksaan Internal Isu Bullying di PPDS

2024-10-08 02:07:46

www.goltogel.com,rtp slotvip,www.goltogel.comJakarta, CNN Indonesia--

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo membeberkan hasil investigasi internal terhadap dugaan perundungan (bullying) yang diduga menjadi faktor mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anestesi, Aulia Risma, bunuh diri.

Dia mengatakan hasil investigasi internal itu menyatakan bahwa bukan perundungan atau bullyingyang menjadi dugaan faktor penyebab mahasiswi dokter spesialisnya diduga melakukan bunuh diri. Meski begitu, pihaknya tetap menyerahkan ke kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Dari internal kita memang tidak ada (temuan bullying), tapi kita menyerahkan dong sama kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," katanya saat ditemui di kantornya, Tembalang, Semarang, Senin (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita tanya kan Kaprodinya kemudian KSM-nya kemudian dengan Dekan dengan KPS yang ada di sana, dia sampaikan tidak ada yang seperti itu. Jadi kita sudah sampaikan ke Irjen juga, Kemenkes dan Dikti riwayat beliau yang memang dari semester awal sudah banyak sakit yah dan banyak absensi, kemudian dari KPS juga sudah sangat bagus menggantikan yang bersangkutan kalau lagi sakit dan lain sebagainya," jelasnya.

Suharnomo juga mengaku terbuka dalam investigasi yang sedang dilakukan baik oleh kepolisian atau Kemenkes. Dia berharap hasil informasi yang disampaikan bisa membuat semuanya jelas. Pihaknya pun menghormati independensi masing-masing lembaga untuk melakukan pencarian keterangan dan bukti tersebut.

"Kita sudah dari hari pertama beliau-beliau datang silakan ke manapun dan nggak kita dampingi juga daripada orang takut nanti ada kita terus orang nggak mau speak up kan, silakan. Jadi kita juga sangat silakan, ketemu residensi kita fasilitasi bahkan beliau mau ketemu kapan, di mana kita persilakan kita juga sangat terbuka dengan informasi-informasi, mudah-mudahan juga informasinya klir," ungkapnya.

Dia meyakinkan bahwa pihaknya tak menutup-nutupi sesuatu dalam kasus ini. Undip juga disebut telah berkomitmen untuk antiperundungan. Dan, sambungnya, bila perundungan itu bisa dibuktikan, pelakunya akan dikeluarkan.

"Kita sudah sangat jelas ini sudah zero bullyingkalau terbukti ada pasti kita DO," kata dia.

Lihat Juga :
Gaduh Fenomena Bullying Dokter Magang

Mahasiswi PPDS prodi anestesi Undip, Aulia Risma, beberapa waktu lalu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya. Dia diduga bunuh diri, dan belakangan salah satu faktornya adalah tak kuat menahan beban mental perundungan senior di lingkungan akademis itu.

Hal itu pun diperkuat dengan apa yang ditulis dalam buku hariannya.

Sementara itu berdasarkan hasil visum, tim penyidik Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma terkait dengan obat suntikan yang dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri.

Dari hasil visum luar, Polisi mendapati luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban serta korban dinyatakan mati lemas.

Sedangkan dari hasil olah TKP, didapati sisa cairan obat melemaskan otot di alat suntik serta buku harian korban yang berisi korban menderita penyakit punggung atau saraf kejepit.

"Jadi kalau dari visum luar, didapati ada luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban. Terus di TKP kamar kos korban, ada sisa obat suntik yang dipakai korban. Obat itu jenisnya untuk melemahkan atau meregangkan otot," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di kantornya, Sabtu (17/8).

Dia pun mengonfirmasi soal temuan buku harian, namun Irwan menyebut terkait dugaan perundungan menjadi salah satu faktor itu belum ditemukan bukti menjurus.

"Sampai saat ini belum ada ke arah itu. Butuh saksi dan alat bukti. Kalau memang ada bully-an dan perundungan pasti akan langsung kita proses hukum," kata Irwan usai pertemuan dengan tim audit dari Kemenkes yang dipimpin Irjen Kemenkes Murti Utami, Jumat (16/8).

Lihat Juga :
Fakta-fakta Perundungan Mahasiswa Kedokteran Undip dan Unpad
Disclaimer Kesehatan Mental - rev1

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)