warkoptoto3 login

alibaba666 - Pejabat Nato Terbang ke Malaysia, Bisik

2024-10-08 01:59:51

alibaba666,berkelahi 2d togel,alibaba666

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radosław Sikorski mengunjungi Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (3/9/2024). Hal ini dilakukan saat Polandia terus berada dalam bayang-bayang perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina, yang merupakan tetangganya.

Mengutip Channel News Asia (CNA), kunjungan Sikorski ke Malaysia merupakan rangkaian lawatannya ke Asia Tenggara untuk meningkatkan hubungan keamanan dan ekonomi. Ia juga mengungkap kondisi pertahanan Eropa perlu diperkuat sehingga Amerika Serikat (AS) tak perlu membantu mengatasi ketegangan di Benua Biru.

"Eropa seharusnya tidak menjadi lemah dan tak berdaya. Kita perlu mengamankan setidaknya perbatasan langsung. Kita harus mengembangkan kapasitas ini sehingga kita dapat membebaskan pasukan Amerika untuk tugas-tugas lain di belahan dunia lain," ucap Menlu Negara anggota pakta pertahanan NATO itu.

Baca:
Menteri Ukraina Mendadak Resign Berjemaah, Ada Apa?

Sikorski, yang merupakan mantan Menteri Pertahanan, menilai bahwa AS tidak lagi memiliki doktrin untuk mampu berperang dalam dua perang secara bersamaan. Maka itu, sudah saatnya Eropa mengurusi dirinya sendiri.

"Jadi jika terjadi keadaan darurat di belahan dunia lain, sebagian kemampuan Amerika akan digunakan di sana dan kami perlu turun tangan," tegasnya lagi.

Polandia sendiri saat ini sekitar 4 persen dari PDB-nya untuk pertahanan. Negara dengan kekuatan besar dalam pertahanan Eropa itu akan menaikkan level pembelanjaan ini menjadi 5% pada tahun 2025.

Hal ini terjadi saat bayang-bayang perang Rusia-Ukraina terus menerus menghantui Warsawa. Sejumlah pihak di negara itu khawatir dengan banyaknya laporan serpihan rudal antara keduanya yang akhirnya masuk ke negara tersebut.

Baca:
Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri, Putin Ngamuk Bombardir 'Bibir' NATO

Di sisi lain, seperti negara NATO yang lain, Polandia mengambil sikap untuk memberikan bantuan kepada Ukraina. Warsawa telah memberikan bantuan senjata kepada Kyiv serta menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Moskow agar tak mampu lagi membiayai perangnya.

"Perang agresi kolonial terhadap Ukraina yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat dipertahankan," tutur Sikorski, seraya merujuk pada perjanjian Rusia-Ukraina 30 tahun lalu di mana Rusia menyerahkan wilayah Ukraina dengan imbal balik senjata nuklir Uni Soviet yang masih berada di wilayah kedaulatan Kyiv.

Ketika ditanya tentang dukungan China kepada Rusia, Sikorski menjawab bahwa Beijing menghormati garis merah tertebal kami dan tidak memasok Rusia dengan peralatan militer yang sebenarnya. Namun pihaknya masih terus akan memantau manuver Negeri Tirai Bambu.

"Namun, perusahaan China juga telah menggantikan perusahaan-perusahaan Eropa di Rusia, dan memasok Rusia dengan banyak barang dengan fungsi ganda," ungkapnya.

Maka itu, Sikorski meminta China untuk menggunakan pengaruhnya demi membujuk Rusia agar mengakhiri perangnya melawan Ukraina. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan karena kekuasaan dan hegemoni Eropa sudah berakhir, sehingga tidak perlu ada hal yang ditakutkan oleh Moskow kepada Benua Biru.

"China akan mendapatkan banyak dukungan dan rasa terima kasih di Eropa jika memberi tahu Vladimir Putin bahwa sudah cukup, (dan bahwa) Rusia perlu kembali ke dalam hukum internasional," tambahnya.

Lebih lanjut, Sikorski juga menuturkan pandangan Eropa atas kompetisi geopolitik antara China dan AS. Ia menyebut Eropa mengamati persaingan itu dengan sedikit kekhawatiran.

"China adalah mitra sekaligus pesaing, dan kami ingin persaingan itu dilakukan pada suhu yang tepat, tanpa memanas," tutupnya.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Ngamuk di Ukraina, Anggota NATO Kerahkan Jet Tempur

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article China Terjunkan Pasukan Militer ke Dekat Gerbang NATO Eropa, Ada Apa?