warkoptoto3 login

erek rumah sakit - Harga Emas Kinclong, Saham ANTM

2024-10-08 06:22:32

erek rumah sakit,pindah rumah erek erek,erek rumah sakit

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga emas terus merangkak ke level tertinggi sepanjang masa. Hal ini bisa menjadi sentimen positif yang menggerakan harga saham emiten pemilik tambang emas.

Melansir Refinitiv, harga emas dunia (XAU) pada penutupan perdagangan Jumat (13/9/2024) berhasil menguat 0,69% ke posisi US$ 2.576,49.

Harga emas melanjutkan penguatan selama dua berturut-turut, sehingga sepanjang pekan berhasil melesat 3,18% dan menyentuh rekor All Time High (ATH) baru.

Harga emas dunia sepanjang pekan lalu bergairah hingga mencetak rekor terbarunya sebanyak dua kali, ditopang oleh prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kian terang setelah rilis data tenaga kerja yang tetap stabil disertai inflasi masih dalam tren melandai.

 

Dari data tenaga kerja, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran mingguan untuk periode pekan yang berakhir 7 September 2024 naik 2.000 menjadi 230.000 yang disesuaikan secara musiman.

Sementara itu dari data inflasi, Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% pada Agustus, dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan 0,1%. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan 0,2%.

Meski begitu, data inflasi konsumen atau indeks harga konsumen (CPI) AS periode Agustus yang rilis Rabu lalu menunjukkan hasil baik. Dalam basis tahunan tumbuh 2,5%, lebih baik dari ekspektasi yang berharap tumbuh 2,6% dari bulan sebelumnya 2,9%.

Baca:
8 Bank Sentral Rilis Suku Bunga Acuan Pekan Depan, RI Gimana?

Laju inflasi yang secara keseluruhan telah melandai ini setidaknya meredakan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu dan ekspektasi pasar terhadap resesi ekonomi.

Mengutip Reuters, Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia menyatakan data pekan ini cukup meyakinkan untuk The Fed bisa pivot secara lebih konservatif.

"Data minggu ini cukup menegaskan bahwa kita tidak mungkin mengalami pendaratan keras dan bahwa kita sedang mengalami pendaratan lunak. Inflasi turun pada angka konsumen dan produsen," ungkap Peter.

Baca:
Harga Emas Antam Hari Ini Semringah, Silakan Tersenyum..

Beberapa emiten tambang emas di Tanah Air yang potensi dapat berkah dari kenaikan harga emas diantaranya ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Emiten yang harga sahamnya paling sensitif terhadap kenaikan harga emas biasanya adalah yang memiliki pendapatan paling banyak dari segmen emas. Secara lebih rinci, berikut ada perbandingan segmen emas terhadap total pendapatan dari lima emiten tambang emas per Semester I/2024 :

Dari data di atas, nampak bahwa ARCI punya pendapatan 100% dari mengelola bisnis emas yang berasal dari tambang Emas Toka Tindung yang berlokasi di Sulawesi Utara.

Lalu diikuti BRMS yang mencatat porsi pendapatan dari emas mencapai 98,01%, ini didapatkan melalui tiga anak usaha yang memiliki tambang emas yakni PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Bhumi Satu Inti, dan PT Elang Mulia Abadi Sempurna

Kemudian ada ANTM dengan porsi pendapatan emas sebanyak 81,69%. Berbeda dengan dua teratas yang mengandalkan tambang emas, untuK ANTM pendapatan emas banyak didapatkan dari trading.

Jika melihat dalam laporan keuangan ANTM hingga akhir Juni 2024, tercatat beban pokok untuk pembelian emas mencapai Rp17,61 triliun, sementara penjualan dari emas mencapai Rp18,82 triliun.

Baca:
Asing "Jauhi" Saham Tambang Lo Kheng Hong & Salim

Terakhir emiten yang menjual emas dengan porsi paling buncit ada MDKA dan UNTR, masing-masing 10,93% dan 5,93%.

Perlu dicatat, untuk data MDKA yang ditarik masih menggunakan data hingga kuartal I/2024. Porsi pendapatan emas di MDKA juga terpantau mengalami penyusutan cukup drastis.

Pantauan CNBC Indonesia pada akhir September 2023, MDKA masih mencatat kontribusi ke emas pendapatan lebih dari 50%. Jika ditelisik penyusutan pendapatan segmen emas terjadi karena kontribusi dari nikel melonjak signifikan, lebih dari 211% secara tahunan (yoy), dari US$ 142,73 juat menjadi U$ 444,22 juta.

Penjualan nikel yang meroket membuat porsinya terhadap pendapatan menjadi cukup signifikan, mencapai 82,10%.

Baca:
AS & China Lewat, Negara Ini yang Paling Banyak Borong Emas

Beralih ke harga saham, biasanya akan terdongkrak dari kenaikan harga komoditas, terutama yang memiliki porsi banyak. Namun, dari beberapa emiten tersebut sayangnya belum nampak kenaikan harga saham yang ciamik.

Sebut saja ARCI, dengan pendapatan seluruhnya dari emas, harga sahamnya malah anjlok 30,39 sejak awal tahun. ANTM dan MDKA juga sama masih ambles, masing-masing 21,70% dan 15,19% year-to-date (YTD).

BRMS yang mulai terlihat pembalikan tren selama tiga bulan terakhir, dengan penguatan 16,79%. Namun, sejak awal tahun masih dalam zona koreksi sekitar 6%.

UNTR yang paling buncit pendapatan emas-nya, malah yang mencetak kinerja harga saham paling ciamik. Sejak awal tahun sudah naik 16,49%. Hal ini ditengarai pendapatannya lebih terdiversifikasi dengan penjualan alat berat, batu bara, dan mineral lain-nya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">