warkoptoto3 login

gengtoto link - Pemberdayaan BRI Bantu Produk Klaster Rotan Trangsan Semakin Mendunia

2024-10-08 02:08:06

gengtoto link,klasemen heidenheim,gengtoto linkJakarta, CNN Indonesia--

Sentra industri rotan di Desa Trangsan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah sudah sangat dikenal secara luas. Hal itu karena daerah ini punya sejarah panjang terkait rotan hingga menjadi produk-produk rumahan yang bermanfaat.

Bahkan, industri rotan di wilayah ini sudah dimulai sejak hampir satu abad yang lalu dengan Ki Demang Wongso Laksono sebagai pelopornya.

Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan anggota kelompok rotan Trangsan Agung, menjelaskan bahwa aktivitas pengolahan rotan di desa tersebut sudah menjadi tradisi dan diturunkan hingga ke anak cucu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasinya, pemerintah Kabupaten Sukoharjo membentuk klaster Rotan Trangsan sebagai solusi menjawab kebutuhan yang para perajin miliki.

Hingga saat ini, setidaknya terdapat 200 lebih orang yang menjadi anggota klaster rotan di Desa Trangsan. Hanya saja, perjalanan dari klaster rotan di desa tersebut nyatanya tak selamanya berjalan dengan mulus.

"Terkadang ada beberapa anggota yang mengeluhkan soal dana dan semangat dalam berproduktivitas," kata Agung dalam keterangan resmi dikutip Minggu (21/7).

Sebagai pengurus, Agung pun mencoba mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk mengadakan pelatihan-pelatihan dan juga studi banding. Tujuannya untuk meningkatkan semangat perajin.

"Siapa tahu saja berguna untuk meningkatkan produktivitas para perajin di sini," tutur Agung.

Hal ini dilakukan karena dari bahan baku rotan, klaster di desa ini berhasil menciptakan berbagai barang-barang fungsional maupun handicraft dengan nilai estetika yang tak kalah saing. Mulai dari bingkai cermin, kursi, meja, tas, tempat tidur, tempat koran, dan lainnya.

"Dari berbagai produk yang dihasilkan, penjualan dilakukan ke pasar lokal dan pasar ekspor ke beberapa negara dari benua Amerika, Eropa, Asia hingga Australia. Sementara untuk kerajinan yang diekspor ini kebanyakan merupakan produk mebel," kata Agung.

Agung melanjutkan, omzet kotor dari hasil penjualan produk rotan cukup besar. Di mana saat sedang ramai, klaster rotan ini bisa menjual 400 sampai 600 kontainer per bulan.

"Kalau 1 kontainer untuk mebel bisa di kisaran Rp 100-150 juta. Tapi, kalau handicraft itu 1 kontainernya bisa sampai Rp400 juta," ujarnya.

Semakin Terbantu Berkat Program Klasterkuhidupku BRI

Agung mengamini, perkembangan yang dialami oleh klaster rotan di Desa Trangsan tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh BRI. Selain pendanaan usaha, Klaster Rotan Trangsan juga mendapatkan pemberdayaan melalui program Klasterkuhidupku dari BRI.

Selain itu, BRI melalui program Corporate Social Responsibility BRI Peduli juga menyalurkan bantuan peralatan usaha bagi Klaster Rotan Trangsan dalam rangka mendukung produktivitas dan pengembangan usaha.

"Peralatan usaha ini tentu sangat menunjang proses pengolahan rotan. Berbagai alat yang diberikan, kemudian dibagikan ke beberapa perajin rotan yang juga anggota dari Klaster Rotan Trangsan," lanjutnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa program Klasterkuhidupku yang digagas BRI merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

Sebab, dengan pemberdayaan dan pendampingan tersebut, pelaku UKM dapat mengembangkan produknya dan memperluas usaha.

"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat tumbuh dan tangguh," ujarnya.

"Semoga kisah Klaster Rotan Trangsan dapat menjadi cerita inspiratif yang bisa ditiru oleh pelaku UMKM di daerah lain," katanya.

(inh/inh)