2024-10-09 14:21:51
Warga Palestina yang mengungsi mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif ditengah kelangkaan akibat konflik dengan Israel di Jalur Gaza Utara. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Ide kreatif ini dilakukan oleh Mahmoud Mosleh untuk membantu sesama warga Gaza mendapatkan bahan bakar. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Pria berusia 35 tahun itu, yang dulunya bekerja di pabrik semen dan industri bahan bangunan, mengungsi dari Beit Hanoun di Gaza utara ke Beit Lahia. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Mereka mengumpulkan barang-barang plastik dari bangunan yang runtuh dan sampah yang berserakan di sekitar area tersebut. Proses tersebut kemudian memakan waktu berjam-jam setiap harinya. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Dalam sehari, Mahmoud Mosleh dan timnya dapat memproduksi hampir 50 hingga 60 liter bahan bakar dan menjual satu liter seharga 35 shekel ($9,3) atau sekitar Rp143 ribu. (REUTERS/Mahmoud Issa)