Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yakin Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyanisetuju menghapus pajak suku cadang pesawat supaya keinginan pemerintah menekan hargatiket pesawatkembali murah bisa terjadi.

Menurutnya harga pajak suku cadang juga memiliki multiplier effect pada harga tiket pesawat. Bahkan menurutnya jika pajak suku cadang ini masih diditerapkan maka banyak pesawat asal Indonesia yang malah memilih untuk memperbaiki di luar negeri.

"Sehingga ada capital flight, yang diakibatkan oleh pajak atas suku cadang. Itu sedang dibahas. Tapi pada dasarnya Kementerian Keuangan setuju," kata Budi Karya , Jumat (20/9) seperti dikutip dari CNBCIndonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Karya memahami jika pajak itu dihilangkan tentu akan berpengaruh pada penerimaan pajak lain. Namun menurutnya moda transportasi pesawat yang saat ini hanya dikenakan PPN.

"Kami memahami bahwa apabila ini dihilangkan maka ada dampak kepada pajak-pajak yang lain, tapi harus dipahami bahwa yang namanya perhubungan udara ini satu-satunya yang dikenakan PPN. Dulu yang namanya penerbangan yang ada itu adalah kebutuhan tersier. Kalau sekarang coba semua mengharapkan ada penerbangan," katanya.

Ia juga mencontohkan ada beberapa penerbangan yang kini dihilangkan di beberapa daerah karena mahalnya harga avtur.

"katakanlah Wakatobi, ada tadi Kerinci, yang tadinya ada sekarang tidak ada karena avtur yang relatif mahal maka harga menjadi mahal sehingga masyarakat tidak terjangkau," katanya.

Menurut Budi hal ini juga dibicarakan dan dirapatkan dengan Satuan Tugas Penurunan Harga Tiket pesawat. Nantinya keputusan mengenai hal ini tentunya akan diputuskan oleh Satgas.

Selain itu Eks Direktur Utama Angkasa Pura II ini juga mengusulkan adanya multi provider atau beberapa penyedia bahan bakar pesawat seperti avtur kepada Satgas. Menurutnya jika ini bisa dilakukan akan terjadi penurunan yang signifikan terhadap harga avtur dan juga tiket pesawat.

[Gambas:Video CNN]