Israel dan Hizbullah saling serang pada Selasa (27/2). Hal tersebut dilakukan di tengah upaya gencatan senjata dan seruan dari PBB untuk segera mengakhiri kekerasan di kawasan.

Hizbullah akhirnya membalas serangan sekitar satu hari setelah Israel gempur Lebanon timur. Mereka dan Israel kini saling gempur dengan mengincar pangkalan udara satu dan yang lain.

Lihat Juga : Masa Bodoh Gencatan Senjata, Israel Tetap Gempur Hizbullah di Lebanon

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentara Israel kemudian mengatakan serangan tersebut sesungguhnya menargetkan pertahanan udara Hizbullah imbas menjatuhkan drone Israel.

[Gambas:Video CNN]

Sebagai balasan, Hizbullah menyerang dan menargetkan "pangkalan kendali udara Meron." Mereka menyerang dengan roket dalam jumlah besar dari beberapa peluncur.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan roket tersebut tidak menimbulkan korban atau kerusakan pada pangkalan mereka

Namun, jet tempur Israel menyerbu dan menghancurkan "situs militer" dan "infrastruktur militer" milik Hizbullah sebagai pembalasan.

Sehingga, Hizbullah pada Selasa malam kembali menargetkan pangkalan kendali udara yang sama serta beberapa posisi Israel lainnya.

Menyikapi situasi tersebut, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) memperingatkan "pergeseran dalam baku tembak" dalam beberapa hari terakhir dan "perluasan dan intensifikasi serangan."

"Kejadian baru-baru ini berpotensi membahayakan solusi politik terhadap konflik ini," kata pasukan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Oleh sebab itu, mereka mendesak semua pihak yang terlibat untuk menghentikan permusuhan dan memberikan ruang bagi solusi politik dan diplomatik.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober, Hizbullah turut menggempur wilayah pimpinan Benjamin Netanyahu.

Mereka mengklaim serangan ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dan untuk membantu Hamas.

Di lawatan itu, Gallant juga meninjau daya tembak dan kesiapan pasukan Israel untuk melawan Hizbullah. Lebih lanjut, Menhan itu menerangkan Israel menargetkan para aktivis dan pemimpin milisi tersebut.

"Kami akan bergerak maju dan menyerang mereka," ujar dia.

Baku tembak lintas batas sejak Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 284 orang di pihak Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah Hizbullah tetapi juga 44 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Di pihak Israel, 10 tentara dan enam warga sipil tewas, menurut tentara Israel.