warkoptoto3 login

erek2 kelamin - Perkuat Layanan, Industri Kesehatan Dorong Penggunaan Teknologi AI

2024-10-07 21:59:39

erek2 kelamin,sgp48,erek2 kelamin

Jakarta, CNBC Indonesia - Royal Philips meluncurkan laporan Philips Future Health Index (FHI) 2024: Perawatan yang Lebih Baik untuk Lebih Banyak Orang. Laporan ini didasarkan survei dari hampir 3.000 pemimpin perawatan kesehatan di 14 negara di dunia.

Laporan ini menunjukkan bahwa para pemimpin layanan kesehatan telah menerapkan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas serta mulai merasakan dampak positif dari perawatan virtual dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja. Ke depannya, mereka menginginkan integrasi data yang lebih mulus dan penerapan kecerdasan buatan (AI) pada tingkat yang lebih tinggi untuk lebih memenuhi tuntutan perawatan.

Chief Digital Transformation Officer, Kementerian Kesehatan Setiaji menjelaskan bahwa inovasi dan teknologi menjadi kekuatan penting dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia. Dengan strategi transformasi kesehatan digital, pihaknya ingin mewujudkan Indonesia Sehat.

"Kemitraan di seluruh ekosistem kesehatan sangat penting untuk membuka manfaat dari data dan teknologi dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Kamis (3/10/2024).

Baca:
Pemerintah Yakin Tapera Jadi Solusi Generasi Sandwich Bisa Punya Rumah

Sementara CEO Royal Philips, Roy Jakobs menjelaskan sistem perawatan kesehatan saat ini menghadapi tekanan untuk memberikan perawatan pasien berkualitas di tengah kurangnya tenaga kerja dan populasi pasien yang terus bertambah di berbagai belahan dunia.

"Di Philips, kami membantu mendorong perubahan sistemik untuk meningkatkan kapasitas di seluruh layanan perawatan kesehatan. Perubahan yang melihat teknologi, praktik klinis, pembiayaan, dan regulasi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Itulah sebabnya kolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan dan perawatan serta pemerintah sangat penting, karena bersama-sama kita dapat membantu memberikan perawatan lebih baik bagi banyak orang, di seluruh lingkungan perawatan," kata Roy.

Di Indonesia, tiga dari empat pemimpin layanan kesehatan (76%) yang disurvei melaporkan bahwa kekurangan tenaga kerja menyebabkan penundaan dalam perawatan pasien. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, para pemimpin layanan kesehatan menerapkan otomatisasi guna mengurangi beban administratif pada staf kesehatan dan menyederhanakan layanan bagi pasien.

Semua pemimpin Indonesia yang disurvei juga melihat hasil positif dari layanan perawatan virtual, dengan manfaat yang mencakup peningkatan kapasitas untuk melayani pasien hingga jadwal kerja yang lebih fleksibel bagi para profesional kesehatan.

Di masa yang akan datang, para pemimpin layanan kesehatan berkeinginan menjelajahi AI agar dapat menciptakan efisiensi dan wawasan baru. Mereka menerapkan AI untuk mendukung keputusan klinis di berbagai layanan rumah sakit, termasuk pemantauan pasien di rumah sakit, perencanaan pengobatan, radiologi, dan pusat kendali klinis dalam 3 tahun ke depan.

Baca:
5 Tanda Ekonomi RI Lagi Gawat, Bikin Ngeri

Sementara itu, sebanyak 74% berencana untuk berinvestasi dalam AI generatif dalam 3 tahun ke depan atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata global (56%).

Para pemimpin perawatan kesehatan Indonesia juga melihat potensi transformatif dari wawasan berbasis data dan bertekad mengatasi tantangan integrasi data yang dilaporkan oleh hampir semua pemimpin (98%). Untuk memanfaatkan inovasi terbaru termasuk AI, mereka melihat perlunya peningkatan keamanan dan privasi data, transparansi penggunaan data, dan peningkatan akurasi data.

Agar layanan kesehatan tetap berkelanjutan, hampir semua pemimpin layanan kesehatan sepakat bahwa pengurangan emisi karbon dan dampak lingkungan dari layanan kesehatan harus menjadi prioritas utama bagi organisasi kesehatan (99% setuju) dan pemerintah (97% setuju). Pengadaan yang berkelanjutan, misalnya, peralatan yang sirkular merupakan strategi yang saat ini diterapkan oleh para pemimpin layanan kesehatan (51%) dan 39% berencana menerapkannya dalam tiga tahun ke depan.

Presiden Direktur Philips Indonesia Astri R. Dharmawan menjelaskan industri layanan kesehatan di Indonesia berada pada momen yang krusial. Dia berharap pihaknya dapat mendorong kerja sama yang kohesif menuju digitalisasi untuk mengatasi kesenjangan dalam tenaga kerja, wawasan data, dan keberlanjutan.

"Peran kami di Philips adalah mendukung dengan inovasi yang berkelanjutan dan menjawab kebutuhan pasien serta penyedia layanan kesehatan secara langsung. Melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya, kami yakin dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat dan planet ini," ujar dia.


(dpu/dpu) Saksikan video di bawah ini:

Video: Menilik Kesiapan Industri Kesehatan RI Adopsi Teknologi Digital

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pengembangan AI di Indonesia Disebut Terdepan se-Asia Tenggara