warkoptoto3 login

mimpi ada angin puting beliung - Pakar Teliti Transfusi Darah Lintas Spesies, Tes dari Manusia ke Tikus

2024-10-09 21:50:18

mimpi ada angin puting beliung,nagabonar demo slot,mimpi ada angin puting beliungJakarta, CNN Indonesia--

Peneliti dari China menemukan teknologi baru yang memungkinkan transfusi darah lintas spesies.

Kebutuhan darah menjadi salah satu masalah dalam dunia kedokteran sehingga peneliti terus mencari cara yang memungkinkan dokter untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Salah satu terobosan baru yang dihasilkan para peneliti adalah menciptakan mantel silikon yang sangat kecil untuk dipakai oleh sel darah yang ditransfusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sel darah merah yang telah disilikasi tidak hanya lolos dari aktivasi kekebalan tubuh pada spesies yang berbeda, tetapi juga berfungsi dengan baik untuk pengangkutan oksigen," tulis tim tersebut di dalam makalah mereka.

[Gambas:Twitter]

Kehadiran lapisan silikon untuk sel darah membuat protein permukaan tertutupi. Protein ini digunakan tubuh untuk mengenali golongan darah.

Dengan silikon, memungkinkan golongan darah yang berbeda dapat digunakan dengan aman, termasuk darah dari spesies lain.

Dalam pengujian, tim peneliti berhasil mentransfusikan sel darah manusia yang dibalut silikon ini ke dalam tubuh tikus. Sejauh ini, sel-sel yang dibalut silikon tersebut berfungsi seperti sel darah merah biasa.

Para peneliti menyebut membran darah tetap utuh, masih bisa mengapung melalui plasma darah, menghasilkan bahan bakar seluler seperti biasa, dan membawa oksigen penting ke tempat yang membutuhkan.

"Darah yang diselubungi silikat mempertahankan semua fungsi penting sel darah merah, memiliki sifat mekanik yang unggul, tahan terhadap kondisi lingkungan yang merugikan, dapat disimpan dalam waktu yang lama, dan sangat efektif dalam mencegah aktivasi sistem kekebalan tubuh," jelas tim peneliti.

Lebih lanjut, para peneliti juga mencari peluang untuk mengurangi penggunaan darah dengan menyediakan cairan alternatif untuk menyimpan organ donor.

Memompa darah secara artifisial melalui organ-organ ini membuat organ-organ tersebut tetap hidup cukup lama untuk ditransplantasikan, tetapi hal ini menggunakan banyak darah.

Strategi mantel silikon memungkinkan manusia untuk memanfaatkan sumber-sumber hewan, alih-alih menggunakan persediaan darah manusia yang terbatas.

Dalam penelitian ini, Lei dan rekan-rekannya berhasil melakukan transplantasi organ hati pada seekor tikus dengan menggunakan sistem darah yang dimodifikasi ini.

"Dari hasil ini terlihat potensi besar eritrosit silikat (sel darah merah) sebagai alternatif transfusi yang aman dan efisien, yang secara efektif memenuhi kebutuhan klinis yang terus meningkat," tutur para peneliti.

Lihat Juga :
Daftar Wilayah Potensi Hujan Seminggu ke Depan, Pulau Jawa Termasuk?

Meski demikian, teknologi darah baru ini masih dalam tahap awal, sehingga masih banyak tantangan sebelum bisa dipastikan aman bagi manusia.

Saat ini, sejumlah faktor membuat kekurangan darah jadi salah satu masalah besar, salah satunya di Amerika Serikat (AS). Di negara ini, masalah tersebut di antaranya disebabkan perubahan kebijakan untuk melindungi pendonor.

Donasi darah juga jumlahnya di titik terendah dalam 20 tahun terakhir.

"Seseorang membutuhkan darah yang menyelamatkan nyawa setiap dua detik di negara kita - dan ketersediaannya bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati," ujar kepala petugas medis Palang Merah Amerika, Pampee Young pada Januari, dikutip dari Science Alert.

"Salah satu situasi yang paling menyedihkan bagi seorang dokter adalah ketika rumah sakit dipenuhi dengan pasien dan kulkas kosong tanpa produk darah," katanya lagi.

Lihat Juga :
Pakar Klaim Bisa Deteksi Gempa Sebelum Terjadi, Bagaimana Caranya?
(lmy/vws)