situs poker hkb gaming - Prabowo Mau Gratiskan Biaya Kuliah di RI, Duitnya Dari Mana?
2024-10-08 06:14:02
Jakarta, CNBC Indonesia- Salah satu ambisi presiden terpilih Prabowo Subianto di masa kepemimpinannya mendatang adalah menggratiskan biaya kuliah di Indonesia. Bagaimana caranya?
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan bahwa ia telah meminta Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk LPDP dari pos anggaran pembiayaan sebesar Rp 30 triliun pada tahun depan, sehingga dana abadi pendidikan bisa mencapai Rp 300 triliun ke depannya.
"Karenanya ketika pemerintah sampaikan (anggaran belanja pemerintah pusat 2025) Rp 2.701,44 triliun, dan anggaran (belanja K/L) pusat Rp 1.160 triliun, termasuk minta tolong untuk pembiayaan Rp 70 triliun, Pak Isa, kita sepakati Rp 30 triliun untuk LPDP, sehingga ke depan dana abadi bisa Rp 300 triliun," kata Said saat rapat kerja dengan Isa terkait belanja pemerintah pusat 2025, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Baca:Makan Bergizi Gratis untuk 15,42 Juta Warga RI Dimulai 2 Januari 2025 |
Dengan semakin bertambahnya dana abadi itu, Said mengatakan, tentu ke depan jumlah mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah melalui LPDP akan terus meningkat. Ia menargetkan jumlah penerima LPDP bisa bertambah 500 ribu tiap tahun dari yang saat ini per tahun yang mendapatkan 1,04 juta orang.
"Kalau selama ini masih 1,04 juta untuk beasiswa mahasiswa kami akan kawal ke depan setidaknya bisa tambah 500 ribu lagi dan terus menerus 5 tahun di bawah kepemimpinan Pak Presiden Prabowo mahasiswa bisa tidak bayar kuliahnya," ungkap Said.
Said menekankan, perbaikan pada dana pendidikan ini penting untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, sebab dari sisi ukuran ICOR ia mengatakan, Indonesia masih jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Vietnam. Angka ICOR Indonesia kata dia saat ini mencapai 6,8.
"Karena harus jujur diakui memang ICOR kita rendah 6,8 kita kalah sama Vietnam makanya pendidikan harus dikejar toh pendidikan kita 20% dari sisi perencanaan," ucapnya.
"Nah saya kalau bicara begini itu bukan berarti ingin otak atik konstitusi tidak, tetap 20% sesuai amanat konstitusi, itu saja," tegas Said.
Said juga mengaku telah berbicara dengan isa untuk terus meningkat jumlah mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Ia mengatakan, bila saat ini penerima beasiswa pertahun 1,04 juta orang dengan anggaran Rp 14,7 triliun, maka bila penerima mencapai 2 juta orang per tahun kebutuhan anggaran menjadi Rp 29,4 triliun.
"Bahkan kami dengan Pak Isa dan pimpinan berembuk bagaimana ke depan peningkatan untuk beasiswa mahasiswa kita karena dari 1,04 juta itu anggaranya sektiar Rp 14,7 triliun, sehingga kalau 2 juta saja perlu Rp 29,4 triliun, memang besar sekali anggarannya, tapi itu kita butuh untuk capai Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sebagai informasi, pada 2025 pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran khusus pendidikan senilai Rp 724,3 triliun. Pemanfaatannya untuk Bidikmisi/KIP Kuliah bagi 1,1 juta mahasiswa, lalu Program Indonesia Pintar atau PIP 20,4 juta siswa, dan beasiswa LPDP 7.000 mahasiswa.
Adapula untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 53,28 juta siswa, renovasi sekola 22 ribu pembangunan atau rehabilitasi sekolah, BOP PAUD 6,3 juta siswa, TPG Non PNS 477,7 ribu guru, hingga Makan Bergizi Gratis (MBG).
Adapun Arah Kebijakan Anggaran Pendidikan 2025 a.l.:
• Peningkatan akses dan kualitas sarpras
• Peningkatan kualitas lulusan pendidikan
• Penanaman moderasi beragama
• Penguatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan
• Penguatan pendidikan vokasi dengan pasar tenaga kerja
(link and match)
• Peningkatan investasi di bidang Pendidikan
• Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi dan perbaikan sekolah yang
perlu renovasi
• Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan pemberian makan
bergizi
(hsy/hsy) Saksikan video di bawah ini:
