warkoptoto3 login

jantanslot - Polisi Kejar Provokator Bentrok di Rempang

2024-10-08 03:50:03

jantanslot,gokil 77,jantanslotBatam, CNN Indonesia--

Kapolsek Galang Iptu Alex Yasral menyebutkan, warga Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau yang melakukan aksi anarkis di fasilitas PT Makmur Elok Graha (MEG) diduga terprovokasi oleh oknum. Polisi pun kini sedang mengejar terduga provokator itu.

"Ada oknum yang memancing, memberi informasi kepada warga bahwa ada kesewenang-wenangan dari pihak MEG," kata Alex dalam keterangan, Minggu (22/9).

"Jadi, ini lagi kami dalami siapa sih pemberi informasi ini," tambah Alex.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alex mengatakan bentrokan yang terjadi pada pekan lalu antara warga dan karyawan PT MEG terjadi karena komunikasi yang kurang baik. Ia mengklaim korban ada di dua kubu, baik warga maupun kubu PT MEG.

"Karena komunikasi di lapangan kurang baik, terjadilah bersinggungan kedua pihak. Dari masing-masing pihak ada korban. Dari masyarakat juga ada, dari PT juga ada. Saat ini masing-masing menempuh jalur hukum," jelas Alex.

Lihat Juga :
Bacawalkot Batam Mengaku Siap Perjuangkan Hak Warga Rempang

Lebih lanjut, Alex menegaskan situasi Rempang yang aman, dan berharap warga mewaspadai aksi provokasi.

"Di Rempang ini pada dasarnya situasinya aman. Cuma digoreng, digoreng, digoreng, terjadilah masalah ini," tegas Alex Yasral.

"Jangan mudah terprovokasi, apalagi hoaks sekarang merajalela di Pulau Rempang ini," imbuhnya.

Dalam keterangan yang sama, Dirut PT MEG Nuraini Setiawati menyebut karyawannya melakukan pembelaan diri karena diserang oleh puluhan warga. Menurutnya ada tiga karyawan PT MEG mengalami luka-luka akibat konflik dengan warga Rempang, Pulau Batam, Kepulauan Riau, Rabu (18/9).

"Akibat tindak kekerasan yang dilakukan warga menyebabkan pihak PT. MEG yang bernama Hardin mengalami luka dalam dan retak rahangnya, Afrizal mengalami luka di bawah mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur, Franklin mengalami luka di kepala. Ketiganya kemudian dirawat di rumah sakit selama tiga hari," kata Nuraini.

Dia mengatakan PT MEG telah ditunjuk BP Batam dan Pemkot Batam untuk mengadakan pendekatan kepada warga terkait lahan. Adapun terkait warga bernama Nek Awe alias Hawa yang menjadi korban dari konflik itu, Nuraini mengatakan pihak PT MEG sama sekali tidak melakukan tindakan apa pun terhadapnya.

Lihat Juga :
Riwayat Ekspor Pasir Laut Ditutup Mega-SBY, Dibuka di Ujung Era Jokowi

Sebelumnya viral warga di Pulau Rempang yakni di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang  jadi korban pemukulan oleh orang tidak dikenal diduga dari PT MEG dan Xinyi Glass Holding sebagai penggarap PSN Rempang Eco City  untuk Pembangunan pabrik kaca dan solar panel.

Warga dipukul saat mengadang orang tidak dikenal itu masuk ke kampung mereka untuk mengukur tanah di kampung Sungai Hulu, tepatnya di jalan arah masuk ke kawasan Goba.

Empat orang warga kemudian dilaporkan dirawat karena kekerasan yang diterima. Para warga terluka yang dirawat itu adalah Siti Hawa mengalami patah tangan, Samsudar luka di bagian bawah mata, Bakir mengalami luka bagian kening dan bengkak bagian kaki, termasuk istrinya.

"Saksi korban toramai banyak dipukul orang MEG tapi yang cedera Nenek, Sudar, Bakir dan istrinya juga dipukul," kata Siti Hawa, dikonfirmasi CNNIndonesia.comKamis (19/9).

Lebih lanjut, Siti Hawa mengatakan keempat orang yang jadi korban itu, sempat menjalani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Setelahnya mereka menjalani rawat jalan, termasuk dengan pengobatan tradisional dan beristirahat untuk pemulihan.

"Bakir dijahit 8 jahit, tapi dia tak mau ke kantor polisi. Kalau nenek, patah satu tangan nenek, tulangnya patah satu, semalam mau dioperasi tapi karena kondisi gini nenek enggak mau, dirawat di kampung aja. Nenek dirawat di rumah aja, sambil pengobatan tradisional, tidak ada dirawat di rumah sakit,"  ujarnya.

Warga lain yang terluka, Bakir mengaku saat ini istirahat penuh di rumah untuk proses pemulihan.

"Saya korban semalam, yang sekarang ini lagi dirawat di rumah. Kondisi tidak seberapa fit dan tidak bisa jalan," kata Bakir kepada CNNIndonesia.com, Kamis lalu.

"Kaki kanan saya luka, dengan kening terkena helm semalam," tambahnya.

Menurutnya situasi di kampung saat itu sudah kondusif kembali pascabentrok.

Lihat Juga :
Pencarian di Kali Bekasi Dihentikan, Total Korban Tewas 7 Orang

Pada Rabu pekan lalu, terkait bentrok, ada dua warga yang membuat pengaduan ke Polsek Galang. Kanit Reskrim Polsek Galang Ipda Andika Samudra kepada wartawan pada Rabu (18/9) menyatakan pelapor juga membawa hasil visum dari RSUD Embung Fatimah Batam. 

"Untuk hari ini yang menjadi korban, membuat laporan ada dua, di Polsek Galang," katanya kepada wartawan.

Meskipun demikian dia mengatakan peristiwa bentrok itu terjadi akibat miskomunikasi antara warga Sembulang Hulu dan pihak PT MEG. 

"Saya sampaikan tadi di awal adanya miskomunikasi di lapangan antara warga dan pihak PT MEG terhadap lahan yang sedang dikelola oleh PT MEG saat ini, yang mana warga mengakui bahwa itu lahan milik mereka, sedangkan PT MEG juga lahan ini sudah dibebaskan dan sudah berstatus milik dari PT MEG," katanya.

Lihat Juga :
Warga Pulau Rempang Kukuh Tolak Relokasi Imbas PSN Eco City
(kid, arp/ugo)