warkoptoto3 login

skuad atalanta - Temuan Baru, Mesir Kuno Bangun Piramida Pakai Lift

2024-10-09 20:26:53

skuad atalanta,kretek tulang surabaya,skuad atalantaJakarta, CNN Indonesia--

Peneliti menemukan bahwa orangMesir kunosudah menggunakan sistem hidrolik atau lift kala membangun konstruksi piramidayang pertama.

Hal itu disimpulkan tim peneliti setelah mengkaji konstruksi Piramida Djoser yang ada di kawasan plato Saqqara.

Pilihan Redaksi
  • Artefak Manusia Purba Berusia 44 Ribu Tahun Ditemukan di Timor Leste
  • Fly Me to The Moon Dukung Teori Konspirasi Pendaratan di Bulan?
  • Dua Astronaut Terjebak di Luar Angkasa Hampir 2 Bulan, Cek Sebabnya

Dalam kajian yang diunggah via platform ResearchGate pada 24 Juli, tim arkeolog meneliti bangunan piramida setinggi enam lantai yang dibangun sekitar 4.700 tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hipotesis peneliti adalah orang-orang Mesir kuno memanfaatkan sumber air dari cabang sungai Nil untuk sebuah sistem hidrolik.

Sistem hidrolik yang memanfaatkan bendungan dari cabang sungai nil itu menjadi tenaga menggerakkan lift mengangkat bahan-bahan bangunan ke atas proyek Piramida tersebut.

"Ini adalah penemuan yang menentukan," kata peneliti utama yang juga CEO Paleotechnic dari Prancis, Xavier Landreau, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (31/7).

Pihaknya meyakini bangunan misterius tak jauh dari Piramida Djoser, Gisr el-Mudir, merupakan struktur yang menjadi pusat berjalannya sistem hidrolik tersebut--mengangkat sedimen dan mengalirkan air.

"Penelitian kami benar-benar dapat mengubah status quo [tentang bagaimana piramida dibangun]," ujar dia.

"Sebelum penelitian ini, tidak ada konsensus nyata mengenai kegunaan bangunan (Gisr el-Mudir) tersebut, dengan satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa piramida tersebut digunakan untuk tujuan pemakaman. Kami tahu bahwa hal ini sudah menjadi bahan perdebatan," imbuhnya.

Menurut Landreau, itu bisa jadi bukan kali pertama orang Mesir kuno memanfaatkan air untuk memindahkan barang. Apalagi selama ini diketahui mereka menggunakan aliran sungai Nil untuk memindahkan material.

Dalam kajiannya, Landreau dkk menulis agar sistem hidrolik bertenaga air dapat berfungsi untuk proyek Piramida, maka aliran dari sungai Nil diarahkan ke bendungan yang membentang sepanjang sekitar 2 kilometer dan memiliki dinding selebar 15 meter.

Bendungan itu berada di antara sisi dua lembah di sebelah barat Piramida. Lalu bendungan tersebut akan menyaring sedimen dalam bentuk apapun sebelum air mengalir ke hilir menuju fasilitas 'Parit yang Dalam' (Deep-trench).

Parit itu memiliki panjang 400 meter dan kedalaman 27 meter.  Fasilitas tersebut terdapat beberapa cekungan di mana sedimen atau partikel akan mengendap di dasar untuk mencegah penyumbatan pada sistem hidrolik.

"Dari sana, serangkaian saluran bawah tanah akan menyalurkan air sedalam 92 kaki (28 m) di ke kontur lift di bawah piramida."

Lihat Juga :
Pakar BRIN Teliti Piramid Toba Mirip Gunung Padang, Ada Restu Luhut

"Kekuatan air yang menggenang di sumur pusat akan digunakan untuk 'mengangkat' batu ke atas dan ke bawah sebuah lubang, mengirimkan material konstruksi berat kepada para pekerja saat mereka membangun piramida berbentuk 'gunung berapi'," menurut pernyataan itu.

Landreau mengatakan fasilitas raksasa itu menunjukkan bahwa air adalah bahan bakar yang digunakan warga Mesir kuno untuk membangun piramida.

"Lift tersebut memiliki siklus pengisian dan pengosongan yang memungkinkan batu naik ke tingkat konstruksi dengan cara seperti gunung berapi," katanya.

Penelitian Landreau dkk. itu belum diterbitkan di jurnal ilmiah berdasarkan kajian kolega atau peerreview.

[Gambas:Video CNN]

(kid/kid)