Kepolisian Israelmengatakan sedikitnya enam orang tewas dalam serangan penembakan massal di Tel Aviv pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.

Dua belas orang lainnya juga terluka dalam aksi penembakan itu. Seperti dilansir CBS News, berdasarkan keterangan polisi, ada dua tersangka dalam peristiwa itu.

Dua orang tersebut melepaskan tembakan di jalan raya di lingkungan Jaffa di Tel Aviv selatan. Kedua pelaku itu telah tewas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan penembakan itu terjadi beberapa saat sebelum Iran menembakkan puluhan rudal ke wilayah Israel, yang membuat banyak orang lari ke tempat perlindungan bom di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv.

Layanan ambulans MDA Israel mengatakan pada Selasa (1/10) bahwa mereka menerima laporan pada pukul 7.01 malam waktu lokal tentang orang-orang yang terluka akibat penembakan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan dalam konferensi pers dari Gedung Putih bahwa AS mengetahui adanya serangan penembakan di Jaffa yang merenggut nyawa sejumlah warga sipil Israel dan melukai beberapa lainnya.

Penembakan itu terjadi tepat sebelum Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin militan yang didukung Iran seperti Hamas dan Hizbullah.

Serangan rudal Iran membuat warga Israel berlindung dan memicu kekhawatiran di seluruh wilayah. Jake Sullivan mengatakan Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke sasaran-sasaran di Israel.

Dia mengatakan kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat bergabung dengan Israel dalam menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal yang masuk ke wilayah Negeri Zionis itu.

Setelah sekitar satu jam, militer Israel mengumumkan tidak ada lagi ancaman dan diputuskan bahwa warga diizinkan meninggalkan tempat-tempat perlindungan di semua wilayah di Israel, karena rudal-rudal telah ditembak jatuh.

Pejabat AS dan Israel mengatakan tidak ada laporan tentang korban sipil Israel. Ledakan dari rentetan rudal Iran terdengar hanya beberapa jam setelah seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CBS News bahwa AS memiliki "indikasi bahwa Iran sedang bersiap untuk segera meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel.

Peringatan itu, yang menurut militer Israel telah dikomunikasikan dari Washington, muncul setelah Israel mengumumkan dimulainya serangan darat yang terbatas, terlokalisasi, dan target khusus terhadap kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.