warkoptoto3 login

kode alam 12 - Penjelasan Kemenag Soal Beda Tanggal 1 Muharram dengan NU

2024-10-08 02:03:54

kode alam 12,mimpi renovasi rumah togel,kode alam 12Jakarta, CNN Indonesia--

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama Adib angkat suara soal beda penetapan tanggal 1 Muharram 1446 Hijriah antara pemerintah dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Adib mengatakan Kemenag telah telah menetapkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu 7 Juli 2024 lalu. Hal ini tak lepas dari kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan dan lebih pendek sekitar 10-12 hari dibandingkan dengan tahun matahari. Pergantian tanggal ditandai dengan terbenamnya matahari.

Saat terbenam matahari pada 29 Zulhijjah 1445 H, lanjutnya, ketinggian hilal di Indonesia berkisar antara antara 3,06 derajat di Merauke sampai 5,84 derajat di Sabang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh di 8 Juli 2024

Adib mengatakan, mekanisme penetapan awal bulan kamariah selain untuk penentuan Ramadan, Syawal dan Zulhijah merujuk kepada Kalender Hijriah Indonesia yang disusun oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI beserta pakar falak perorangan dari beberapa Ormas Islam, Pesantren dan Perguruan Tinggi.

Adib menambahkan, ada tiga metode yang dianut masyarakat Indonesia dalam menetapkan awal bulan kamariah, yaitu rukyatul hilal, wujudul hilal, dan imkanur rukyat.

Rukyatul hilal adalah melakukan observasi lapangan terhadap ketampakan hilal pada tanggal 29 bulan kamariah, yaitu jika pada saat itu hilal terlihat maka keesokannya adalah tanggal 1 bulan kamariah, jika hilal tidak terlihat maka keesokan harinya adalah tanggal 30 bulan kamariah.

Adapun wujudul hilal merupakan metode yang menetapkan adanya hilal dengan perhitungan (hisab) secara astronomis. artinya jika secara hisab pada tanggal 29 bulan kamariah hilal sudah di atas ufuk maka keesokan harinya adalah tanggal 1 bulan kamariah tanpa ada kriteria berapa pun tinggi hilal.

"Terakhir metode imkanur rukyat yaitu metode yang mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal. Metode ini merupakan suatu metode yang menjembatani antara kriteria rukyatul hilal dengan kriteria wujudul hilal dengan menyepakati sebuah kriteria. Kriteria itu disusun berdasarkan data rukyat jangka panjang yang dianalisis dengan perhitungan astronomi (hisab)," kata Adib.

Adib mencontohkan dalam penentuan 1 Muharram 1446 H saat ini, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengumumkan bahwa bulan Zulhijah digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). Sehingga awal Muharram jatuh pada tanggal 8 Juli 2024.

Pengumuman ini, lanjutnya, berbeda dengan kalender Nahdlatul Ulama itu sendiri serta Kalender Hijriah Indonesia dimana awal bulan Muharram 1446 H jatuh pada tanggal 7 Juli 2024.

Lihat Juga :
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Simak Analisis BMKG dan Muhammadiyah

"Penatapan awal Muharram yang berbeda ini tidak menjadikan hal yang perlu diperdebatkan, karena memang mekanisme penentuannya berbeda dan Kalendernya sebetulnya sama. Kami mengajak semua umat Islam untuk tetap memegang teguh ukhuwah Islamiyah, mengutamakan toleransi, dan melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan yang dipedomani. Selamat Tahun Baru Hijriah 1446 H/2024 Masehi," kata dia.

Sebelumnya PBNU menetapkan awal bulan Muharram 1446 Hijriah jatuh pada hari ini, Senin (8/7) atau mulai Minggu (7/7) malam. Hal ini lantaran tidak ada yang melaporkan melihat hilal 1 Muharram 1446 H pada Sabtu, 6 Juli 2024.

"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Wage, 29 Dzulhijjah 1445 H / 6 Juli 2024 M. Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Semua lokasi tidak melihat hilal," tulis Lembaga Falakiyah PBNU dikutip di laman resmi NU. 

(rzr/wis)