PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Di Dusun Batu Lapak, Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, aktivitas penggalian batu besar untuk bahan baku tungku masih ada hingga kini.

Di Seperti yang dilakukan Tumidi dan anaknya Edi Sutikno, salah satu perajin tungku.

Bapak-anak ini sudah menekuni pekerjaan ini selama lebih dari lima tahun.

Meski di jaman modern ini banyak masyarakant yang menggunakan kompor gas atau listrik.

Baca Juga: DPT Pilkada Pacitan 469.321 Jiwa, Pemilih Perempuan Lebih Banyak dari Laki-Laki

Setiap harinya, mereka menggarap batu berkuruan panjang 150 sentimeter, lebar 50 sentimeter, dan tinggi 40 sentimeter.

Batu itu dibentuk menggunakan cangkul khusus, paji besi, dan alat pukul manual.

‘’Satu tungku bisa selesai sehari,’’ tutur Tumidi, Senin (17/9).

Meski alat-alat modern semakin berkembang, tungku batu buatan Tumidi masih banyak diminati.

Baca Juga: Warna Batu Andesit Proyek Pedestrian Jalan Yos Sudarso Ngawi Tak Sesuai Kesepakatan, DPUPR Minta Bongkar dan Ganti

Saat ini, dia tengah menyelesaikan pesanan dari Kecamatan Tulakan sebanyak 10 tungku.

‘’Pesanan sebelumnya belum selesai, sudah ada dua pemesan lagi masing-masing di atas lima tungku,’’ katanya.

Setelah batu dibentuk, proses penghalusan dilakukan dengan pasah kayu yang didesain khusus.

Harga tungku buatan Tumadi bervariasi tergantung ukuran.