warkoptoto3 login

imperialtoto - 8 Negara Tentukan Nasib Pekan Ini, Semua Ikut Kata Amerika?

2024-10-08 06:10:52

imperialtoto,bournemouth vs crystal palace,imperialtoto

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya delapan bank sentral di seluruh dunia akan mengumumkan suku bunga acuannya pada pekan ini. Hal ini tentu akan menjadi perhatian seluruh pelaku pasar sehingga investor harus siap dengan kemungkinan apa pun yang akan terjadi.

Pengumuman paling dinanti adalah dari bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve  (The Fed), yang dimulai pada Selasa waktu AS, diperkirakan akan menjadi sorotan utama. The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu AS dan akan mengumumkan kebijakan Rabu waktu AS atau Kamis duni hari waktu Indonesia.

Dikutip dari CNBC International, The Fed secara luas diharapkan bergabung dengan bank-bank lain di seluruh dunia dalam memulai siklus pemotongan suku bunga mereka sendiri. Satu-satunya pertanyaan yang tersisa tampaknya adalah seberapa banyak Fed akan mengurangi suku bunga.

Berdasarkan survei CME FedWatch Tool, pelaku pasar saat ini melihat pemotongan sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan ini, lebih besar dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni  hanya 25 bps.

The Fed mengerek suku bunga secara agresif sebesar 525 bps menjadi 5,25-5,50% pada periode Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,0-5,525% hingga saat ini.

Di tempat lain, bank sentral seperti Indonesia (Rabu), Brazil (Kamis) Turki (Kamis), Inggris (Kamis), Afrika Selatan, Jepang (Jumat), dan China (Jumat) juga akan merilis suku bunganya pekan ini.

Fase Cut Rate Dimulai, Kecuali Brazil

Suku bunga global melonjak sejak 2022-2023 setelah kenaikan inflasi akibat melesatnya harga komoditas energi dan pangan usai perang Rusia-Ukraina meletus. Namun, tren suku bunga diperkirakan akan melandai ke depan.

"Kita sedang memasuki fase pemotongan," kata John Bilton, kepala strategi multi-aset global di J.P. Morgan Asset Management, dalam wawancara dengan CNBC's "Squawk Box Europe"  di pada Kamis pekan lalu.

Berbicara menjelang pemotongan suku bunga seperempat poin terbaru dari Bank Sentral Eropa, Bilton mengatakan bahwa Fed juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps minggu ini, dengan Bank of England "kemungkinan ikut serta" setelah ekonomi Inggris stagnan untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juli.

"Kita memiliki semua bahan untuk memulai siklus pemotongan yang cukup panjang, tetapi kemungkinan tidak terkait dengan resesi dan itu adalah pengaturan yang tidak biasa," kata Bilton.

Sementara bank sentral Brazil yang telah memangkas suku bunga beberapa kali sejak Juli tahun lalu akan tetap berbeda arah. Data ekonomi kuartal kedua yang lebih kuat dari yang diperkirakan dipandang kemungkinan akan menyebabkan kenaikan suku bunga pada September.

"Kami memperkirakan Banco Central (Brazil) untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps (menjadi 10,75%) dan meningkatkannya menjadi 11,50% pada akhir tahun 2024," kata Wilson Ferrarezi, seorang ekonom di TS Lombard, dalam catatan riset yang dipublikasikan pada Rabu pekan lalu, dikutip dari Reuters.

Bank sentral Jepang (BoJ) mengagetkan dunia pada Juli 2024 dengan kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25% dari rentang sebelumnya 0% hingga 0,1%. BoJ juga akan mengurangi program pembelian obligasi. Suku bunga sebesar 0,25% adalah yang tertinggi sejak 2008 atau 16 tahun terakhir.

Keputusan BoJ ini di luar ekspektasi pasar yang semula memproyeksi bank sentral akan mempertahankan suku bunga.
BoJ dikenal luas sangat konvensional dan lebih mempertahankan suku bunga ultra rendahnya, bahkan di tengah lonjakan suku bunga global.

Suku bunga ultra rendah -0,1% bertahan selama delapan tahun sebelum akhirnya dinaikkan sebesar 10 basis poin (bp) menjadi kisaran 0%-0,1% pada Maret 2024. Kenaikan pada Maret adalah yang pertama sejak 17 tahun terakhir.

Salah satu pertimbangan BoJ mengerek suku bunga adalah ekspektasi inflasi Jepang yang menanjak.
BoJ memperkirakan inflasi inti - di luar makanan- akan mencapai 2,5% pada akhir fiskal 2024/2025 atau Maret 2025. Inflasi akan ada di kisaran 2% pada akhir fiskal 2025 dan 2026.

Sedangkan, Bank of Japan diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada akhir pekan ini, meskipun mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters berekspektasi adanya kenaikan suku bunga menjelang akhir tahun.

Sementara di Inggris, pemotongan suku bunga oleh Bank of England diperkirakan tidak mungkin terjadi. Survei Reutersyang diterbitkan pada Jumat menemukan bahwa semua 65 ekonom yang disurvei berekspektasi BOE untuk mempertahankan suku bunga pada level 5%.

Sebelumnya, Bank sentral Inggris memberikan pemotongan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun pada awal Agustus.

Beralih ke dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada sore hari ini akan merilis suku bunga acuannya dan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 17 institusi menunjukkan bahwa mayoritas berekspektasi BI akan kembali menahan suku bunganya di level 6,25%. Namun demikian, suara pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps juga telah muncul dengan pertimbangan inflasi yang terjaga hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung stabil.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">