warkoptoto3 login

erek erek semut rangrang - Israel Dibom Berbagai Negara Seminggu Ini, Berikut Timeline

2024-10-08 01:42:51

erek erek semut rangrang,burung gagak togel,erek erek semut rangrang

Jakarta, CNBC Indonesia- Pekan ini, tepatnya pada Selasa, Iran meluncurkan rudal ke Israel. Tak tanggung-tanggung, Teheran mengirim 200 rudal, di antaranya 110 rudal balistik dan 30 rudal jelajah.

Iran menyebut serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh Israel selama beberapa minggu terakhir yang menargetkan Hizbullah, sebuah partai politik Muslim Syiah sekligus kelompok militan berbasis di Lebanon yang didukung Iran. Iran juga mengatakan serangan itu dilakukan atas serangan besar-besaran Israel terhadap Hizbullah, penghancuran di Gaza serta pembunuhan para pemimpin utama Hamas dan Hizbullah, termasuk pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Baca:
13 Update Perang Timteng, Israel Mau Balas Dendam-Warning dari Rusia

Sebuah lembaga pemikir independen yang berbasis di New York City, Council on Foreign Relations, menyebut Hizbullah telah bentrok dengan Israel selama beberapa dekade, dimulai sejak pendudukan Israel di Lebanon selatan pada tahun 1978. Dalam eskalasi terbaru ini, Hizbullah dan Israel telah berulang kali saling menyerang sejak Oktober tahun lalu, terjebak saling tembak di perbatasan Lebanon-Israel selama berbulan-bulan.

Serangan Iran pada Selasa menandai perkembangan terbaru dalam serangkaian serangan yang semakin intensif di wilayah tersebut. Berikut ini adalah timeline dan kronologi konflik di Timur Tengah tersebut, seperti dikutip ABC News, Kamis (3/10/2024).

Baca:
Detik-Detik Bom Meledak di Bandara Jepang, Puluhan Penerbangan Batal

Dimulai 8 Oktober 2023

Tahun lalu, pada 8 Oktober 2023, Israel menginvasi wilayah Palestina di Jalur Gaza. Invasi tersebut merupakan balasan atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Hamas menyebut serangan itu pembalasan atas pendudukan Israel selama ini di wilayah Palestina dan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa di 2023. Kala itu, pemerintah Israel menyebut serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 lainnya disandera.

Hizbullah kemudian memulai serangan baru terhadap Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap invasi Gaza. Sejak 8 Oktober, kedua belah pihak telah saling serang dengan intensitas yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Di Gaza, sekitar 41.638 orang telah tewas di tengah serangan Israel di wilayah tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Hizbullah mengatakan akan melanjutkan serangannya terhadap Israel hingga Pasukan Pertahanan Israel menarik diri dari Gaza.

Hizbullah menguasai sebagian besar wilayah Lebanon yang mayoritas penduduknya Syiah, termasuk sebagian ibu kota, Beirut. Iran telah lama dikenal memberikan dukungan, pelatihan, dan senjata kepada kelompok tersebut.

IDF mengatakan bahwa tim operasi khususnya telah beroperasi di Lebanon selatan sejak November. Hizbullah membantahnya dan mengatakan IDF tidak melintasi perbatasan Lebanon.

Negosiasi Gencatan Senjata

Negosiasi gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan mengembalikan sandera Israel telah terhenti setelah upaya berulang kali oleh AS dan pihak lain untuk memediasi kesepakatan. Namun Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menolak usulan gencatan senjata terkait operasinya di Lebanon.

Konflik semakin intensif dengan peledakan perangkat komunikasi Hizbullah di Lebanon dan Suriah di mana ribuan orang terluka dan puluhan orang tewas di seluruh Lebanon dan Suriah oleh pager yang diledakkan dari jarak jauh pada 17 September. Sumber ABC Newssendiri mengonfirmasi bahwa itu adalah operasi rahasia Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, militer Israel juga meningkatkan serangan udaranya di Lebanon dalam beberapa minggu terakhir, termasuk menyerang ribuan target Hizbullah di Lebanon selatan dan menewaskan lebih dari 1.030 orang dan melukai ribuan lainnya. Pejabat Israel mengatakan mereka yakin sekitar 30 pemimpin tinggi Hizbullah telah tewas.

Iran Buka Suara-Ancam Israel

Pada 26 September 2024, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan kepada wartawan di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB) di New York City bahwa Iran "tidak akan tinggal diam jika terjadi perang skala penuh di Lebanon". Araghchi juga memperingatkan bahwa "kejahatan Israel tidak akan luput dari hukuman".

Ia mengatakan kawasan Timur Tengah "berisiko mengalami konflik skala penuh" jika Dewan Keamanan PBB tidak "bertindak sekarang". Terutama untuk menghentikan perang Israel dan memberlakukan gencatan senjata segera.

Serangan Darat Israel ke Lebanon

Pada 30 September, IDF mengumumkan telah memulai serangan darat ke Lebanon. IDF menggambarkan operasi tersebut sebagai "serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah berdasarkan intelijen akurat terhadap target dan infrastruktur teroris Hizbullah di Lebanon selatan".

Serangan Iran ke Israel

Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan rudal ke Israel. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan serangan rudal tersebut merupakan pembalasan atas berbagai pembunuhan yang dilakukan oleh Israel.

IRGC mengatakan serangan Selasa itu merupakan respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut. Ini juga merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa serangan itu merupakan "respons tegas" terhadap "agresi" Israel. "Beri tahu Netanyahu bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apa pun... Jangan terlibat konflik dengan Iran," tulisnya.

Mohammad Javad Zarif, penasihat strategis Pezeshkian, mengatakan Iran memiliki hak yang melekat untuk membela diri terhadap serangan bersenjata Israel. Apalagi, Israel berulang-ulang melakukan pelanggaran terhadap wilayah Iran dan warganya.

Yaman Ikut Serang Israel

Tak hanya Iran, angkatan bersenjata Yaman juga dilaporkan meluncurkan serangan drone ke Tel Aviv dan pelabuhan Eilat, Israel. Ini terjadi Selasa malam waktu setempat.

"Pasukan UAV Angkatan Bersenjata menyerang target militer Israel di Yafa (Eilat) yang diduduki menggunakan drone jenis Yafa," kata juru bicara Brigadir Jenderal Yahya Saree, dikutip dari laman Iran, IRNA.

"Pasukan UAV menyerang target militer lainnya di Umm al-Rashrash (Eilat) dengan empat drone Samad-4," tambahnya mengklaim bahwa kedua operasi tersebut mencapai tujuan mereka dengan tepat.

Ia menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan Lebanon serta untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani. Di Palestina sendiri, Israel tengah berperang dengan Hamas di Gaza sementara di Lebanon, Israel berperang dengan kelompok Hizbullah.

Baca:
Kasus P Diddy Makin Liar, Video Seks dengan Artis Top Tersebar

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Lebanon Digempur Rudal Israel

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Kronologi Inggris Disebut Negara Muslim Pertama Pemilik Nuklir