warkoptoto3 login

ruangqq login - Darurat Cacar Monyet, Kemenkes Pasok Vaksin dari ASEAN hingga Denmark

2024-10-08 05:59:51

ruangqq login,bandarpusat,ruangqq loginJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tengah menyiapkan pasokan vaksin dari berbagai negara untuk menangani wabah cacar monyetatau virus Mpox di Indonesia.

Vaksin yang akan diterima itu salah satunya berasal dari bantuan ASEAN sebanyak 2.850 dosis. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memesan vaksin sebanyak 1.600 vial dari Denmark.

Lihat Juga :
Kemenkes: 88 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet di RI dari 2022 hingga 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]



Persiapan itu jadi bagian dari strategi penanganan Mpox di Indonesia, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan keadaan darurat kesehatan global atas Mpox di Afrika.

Selain menyiapkan vaksin, Kemenkes memperkuat pemantauan alias surveilans terkait temuan kasus Mpox di semua fasilitas kesehatan (faskes). Yudhi mengatakan penguatan itu turut dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi.

Tak hanya itu, Kemenkes menyiapkan laboratorium rujukan yang sejauh ini mencapai 12 fasilitas di berbagai daerah di Indonesia.

Pilihan Redaksi
  • Darurat Global Cacar Monyet, Menkes Siapkan Vaksin
  • Fakta-fakta Perundungan Mahasiswa Kedokteran Undip dan Unpad
  • Viral Chat Dokter Paksa Junior Makan Nasi Padang, Kemenkes Buka Suara

"Pertama, kami melakukan penguatan surveilans, melakukan upaya untuk menemukan kasus di seluruh faskes," ujar Yudhi.

"Kami juga menyiapkan laboratorium rujukan, untuk Mpox ini secara nasional ada 12 laboratorium rujukan dari Sumatera sampai Papua," lanjutnya.

Yudhi menegaskan stok obat-obatan untuk para pasien Mpox yang terkonfirmasi telah disiapkan. Beberapa di antaranya, obat antivirus dan obat-obatan yang sesuai dengan gejala pasien.

Bagi pasien dengan gejala ringan, Kemenkes menerapkan isolasi mandiri dengan diawasi Puskesmas setempat. Namun, bagi pasien dengan komorbid, faskes akan mempertimbangkan untuk perawatan di rumah sakit.

"Untuk perawatan apabila ringan cukup isolasi mandiri di rumah, pengawasan dari puskesmas setempat. Jika ada komorbid kita bisa evaluasi apakah perlu dirawat di rumah sakit," lanjutnya.

Lihat Juga :
ANALISISBudaya Kelam Perundungan Senior dan Kematian Dokter Muda PPDS Undip

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya resmi menetapkan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.

Status darurat kesehatan global diumumkan WHO pada Rabu (14/8) lalu setelah mengadakan pertemuan dengan para ahli untuk mempelajari wabah tersebut. Hasil pertemuan itu menjadi rekomendasi kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Hari ini, komite darurat bertemu dan memberi tahu saya bahwa menurut pandangannya situasi tersebut merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Saya telah menerima saran itu," kata Tedros dalam konferensi pers, dikutip AFP.

(frl/pra)