wbocash slot - Gak Ikut Tren Free Ongkir E
2024-10-08 01:36:58
Jakarta, CNBC Indonesia -Industri logistik memiliki potensial di Tanah Air yang didukung oleh letak geografis Indonesia karena merupakan negara kepulauan. Apalagi, saat ini perusahaan marketplace atau e-commerce juga menjamur yang ikut mendukung industri tersebut.
Di tengah maraknya industri e-commerce, banyak perusahaan logistik swasta yang menawarkan layanan bebas ongkos kirim (free ongkir) sebagai daya tarik. Namun, perusahaan logistik PT Pos Indonesia (Persero) enggan mengikuti jejak dan tren layanan tersebut.
Direktur Operasi dan Digital Services Pos Indonesia Hariadi mengungkapkan, layanan free ongkir biasanya dibebankan ke perusahaan logistik atau pelaku usaha. Sebab, meskipun tidak ikut bermain di layanan free ongkir, kinerja perusahaan di marketplace terus tumbuh.
Baca:Biaya Logistik RI Mahal Vs Singapura-Malaysia? Begini Respons Pelindo |
"Walaupun tidak mengikuti games seperti itu ya kami tetap tumbuh di marketplace, kami tetap growing," katanya dalam acara Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di Sarinah, Jakarta, Rabu (2/10).
Ia menyebut, strategi free ongkir pun merupakan upaya jangka pendek karena sifatnya kurang menguntungkan perusahaan dan memiliki risiko tersendiri terhadap kinerja keuangan. "Kita tahu sendirilah gimana startup tidak sustainable nggak jangka panjang, apakah praktik seperti itu bisa dilakukan terus-terusan," imbuhnya.
Ia mencatat, volume paket yang dikirimkan Pos Indonesia antara 300 ribu hingga 400 ribu paket per hari. Diperkirakan, pangsa pasar Pos Indonesia pada layanan pengiriman barang ini di kisaran 3,5 hingga 4%.
Pertimbangan PT Pos untuk tidak masuk pada ekosistem tersebut terkait dengan keberlangsungan bisnis.
"Kita sudah tahu kan beberapa kurir kan juga sudah mulai kolaps kan. lihat lah di media. Yang dulunya menjadi anchor-nya sebuah ekosistem marketplace, kan tiba-tiba mundur," pungkasnya.
(ayh/ayh) Saksikan video di bawah ini:
