Wakil Menteri Luar Negeri IranBidang Studi dan Penelitian, Mohammad Hasan Sheikholeslami, mengatakan pemimpin politik baru Hamas, Yahya Sinwar, memiliki kedekatan dengan masyarakat Teheran.

Sheikholeslami berujar terpilihnya Sinwar sebagai pengganti Ismail Haniyeh yang tewas dibunuh di Teheran bakal mempererat hubungan antara milisi Hamas dan Iran.

Lihat Juga : Diinvasi Ukraina, Wilayah Rusia Umumkan Darurat dan Minta Tolong Putin

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Sheikholeslami juga menuturkan Iran menghormati dan mengakui siapa pun yang dipilih sebagai pemimpin Hamas. Iran percaya siapa pun yang terpilih pasti akan menjalin hubungan baik dengan Teheran.

Lihat Juga : Media Israel: IDF Pakai Warga Gaza Buat Tameng Lawan Hamas

"Pemilihan ketua kelompok seperti Hamas adalah keputusan yang harus diambil oleh orang-orang Palestina. Siapa pun yang dipilih oleh mereka akan diakui oleh Iran sebagai pemimpin mereka, perwakilan mereka, dan kami akan bekerja sama dengannya secara positif," ujarnya.

Yahya Sinwar menjadi pengganti Ismail Haniyeh yang tewas dibunuh di Iran pada 31 Juli usai menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.

Terpilihnya Sinwar sebagai kepala biro politik Hamas membuat sejumlah pihak khawatir. Pasalnya, Sinwar merupakan sosok yang keras dan dituduh Israel sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023 yang memantik agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza hingga hari ini.

Para pengamat percaya Sinwar lebih sulit diajak bernegosiasi mengenai gencatan senjata maupun pembebasan sandera di Gaza.