Indonesia mengecam serangan besar-besaran Israel ke Jenin, Tepi Barat, beberapa hari terakhir. RI pun mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bergerak.

"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang sebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan luka-luka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui Twitter, Selasa (4/7).

Kemlu RI menyatakan serangan militer itu tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina. Pada akhirnya, serangan itu mempersulit upaya perdamaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Israel ini memang menjadi sorotan luas. Gempuran ini disebut-sebut sebagai serangan terbesar Israel ke Jenin sejak 2002 silam.

Palestina melaporkan setidaknya 12 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat gempuran ini.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan operasi itu merupakan "upaya kontra-terorisme besar di area Kota Jenin dan Kamp Jenin." Dalam operasi itu, IDF menggempur "infrastruktur teroris."

IDF mengakui sejumlah warga sipil terluka dalam serangan itu. Namun, mereka menegaskan operasi itu hanya menargetkan "teroris" di Jenin.

"Ini bukan invasi terhadap Jenin, bukan pula untuk melawan Otoritas Palestina. Serangan ini bukan untuk menyerang orang Palestina yang tak bersalah. Serangan ini hanya untuk menyerang teroris di kamp ini," demikian pernyataan IDF.

[Gambas:Video CNN]

Namun, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyebut serangan besar-besaran Israel ini sebagai "kejahatan perang yang baru."

"Keamanan dan stabilitas tak akan tercapai di kawasan ini jika warga Palestina tak dapat merasakannya," kata Abbas, seperti disampaikan juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh.

"Yang dilakukan pemerintah Israel di Jenin dan kamp-nya merupakan kejahatan perang baru terhadap warga kami yang tak berdaya."

Tak tinggal diam, kelompok milisi di Jalur Gaza pun melancarkan gempuran balik dengan menembakkan sejumlah roket ke Israel.

Israel lantas membalas dengan melancarkan serangan udara pada Rabu. Namun tak lama setelah itu, Israel mengumumkan operasi di Jenin sudah berakhir.

"Operasi resmi berakhir dan para tentara sudah meninggalkan area Jenin," ujar seorang juru bicara militer Israel kepada AFP.