warkoptoto3 login

gurita slot - Anak Thaksin Shinawatra Jadi Calon Gantikan PM Thailand yang Dipecat

2024-10-08 04:29:46

gurita slot,two blocks haircut,gurita slotJakarta, CNN Indonesia--

Partai Pheu Thai Thailandyang berkuasa memilih anak mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, sebagai kandidat pengganti PM Srettha Thavisin yang baru dipecat.

Paetongtarn merupakan putri bungsu Thaksin yang kini berusia 37 tahun. Saat ini, Paetongtarn menjabat sebagai Ketua Umum Pheu Thai sekaligus pebisnis. Selama ini, Paetongtarn terkenal sebagai politikus liberal yang mendukung hak LGBT.

Lihat Juga :
Profil PM Thailand Srettha yang Dipecat usai Angkat Menteri Eks Napi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Srettha dipecat dari jabatan PM oleh Mahkamah Konstitusi (MK) Thailand karena terbukti melanggar etik, usai menunjuk seorang menteri eks narapidana dalam kabinetnya.

Lima dari empat hakim sepakat bahwa Srettha diberhentikan karena tidak jujur.

Para hakim MK menyebut Srettha telah melanggar etik karena mengangkat menteri yang merupakan mantan narapidana. Menurut MK, perbuatan Srettha itu "sangat melanggar standar etika."

Hakim MK Punya Udchachon mengatakan Srettha tahu bahwa Pichit Chuenban pernah divonis pada 2008 ketika ia mengangkatnya sebagai menteri.

Pilihan Redaksi
  • Kenapa Rusia Bisa Diinvasi Balik Ukraina sampai Bikin AS Tercengang?
  • Apa Pengaruh Invasi Balik Ukraina di Sejumlah Wilayah Rusia?
  • Tentara Ukraina Pamer Invasi Kota Rusia Sambil Tertawa-Copot Bendera

Namun, Srettha mengesampingkan rekam jejak Pichit dan tetap memasukkannya dalam kabinet pemerintahan.

Pichit Chuenban adalah pengacara yang akrab dengan keluarga eks PM Thaksin Shinawatra. Dia ditunjuk sebagai Menteri Kantor PM dalam reshuffle kabinet pada April lalu.

Pichit pernah dipenjara enam bulan pada 2008 karena kasus korupsi.

Merespons pemecatan ini, Srettha mengatakan bahwa dirinya menghormati putusan MK Thailand. Dia menegaskan selama memimpin Negeri Gajah Putih, ia selalu berusaha berlaku jujur.

"Saya menghormati putusan itu. Saya menegaskan kembali bahwa selama hampir satu tahun saya berada dalam peran ini, saya telah mencoba dengan niat baik untuk memimpin negara dengan kejujuran," kata Srettha, seperti dikutip AFP.

(rds/rds)