Jakarta, CNBC Indonesia-Tudingan produk ekspor udang RI yang melanggar aturan anti-dumping dan Countervailing Duties (CvD) atau bea masuk penyeimbang di Amerika Serikat (AS) disebut VP of Transformation eFishery, Jayu Pramudya turut berdampak pada bisnis udang dalam negeri.

Isu anti-dumping dan CvD ini berdampak pada penurunan harga serta menimbulkan kekhawatiran penambak terhadap kepastian pasar dan kelangsungan bisnis udang.

Penambak juga mengapresiasi langkah pemerintah dan asosiasi dalam menghadapi tudingan tidak berdasar dari AS terhadap produk udang Indonesia. Kondisi ini juga mendorong pelaku usaha untuk memperluas potensi pasar melalui diversifikasi pasar serta inovasi produk untuk memenuhi ceruk pasar bisnis udang yang baru.

Seperti apa dampak tudingan anti-dumping ke penambang dan pelaku usaha? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Luar Negeri, Edy Putra Irawandy dan VP of Transformation eFishery, Jayu Pramudya dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum'at, 20/09/2024)