hera88 - Utang Inggris Mau Meledak, 270% dari PDB
2024-10-09 10:35:58
Jakarta, CNBC Indonesia- Utang negara Inggris mau "meledak". Peningkatan dapat terjadi bahkan hingga tiga kali lipat.
Mengutip AFP, hal ini terungkap dari proyeksi yang dikeluarkan Kantor Tanggung Jawab Anggaran (OBR) menjelang ketok palu anggaran perdana pemerintah bulan depan, yang kini dipegang Partai Buruh. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Keir Starmer rencananya akan menaikkan pajak guna mengisi "kekeringan dana" di tubuh pemerintah yang mencapai 22 miliar pound (Rp 443 triliun).
Pilihan Redaksi
|
Namun, ledakan utang itu akan terjadi di 2075 nanti, karena populasi yang menua dan perubahan iklim. Meski proyeksi bersifat jangka panjang dan masih belum jelas, sejumlah tanda sudah menunjukkan tren ke arah itu.
"Tekanan seperti perubahan demografi, meningkatnya biaya perawatan kesehatan, dan perubahan iklim, mendorong utang ke lintasan kenaikan yang permanen," kata OBR, dikutip AFP,Kamis (12/9/2024).
"Utang publik Inggris akan meningkat hampir tiga kali lipat menjadi lebih dari 270% dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut pada tahun 2075 dari rekor PDB 100% saat ini," tambahnya.
"Perkiraan kerusakan pada ekonomi dan keuangan publik akibat perubahan iklim dapat menambah antara 20 dan 30% PDB terhadap tekanan utang ini, sementara peningkatan kesehatan penduduk dapat menguranginya hingga lebih dari 40% PDB pada pertengahan tahun 2070-an."
Sementara itu Starmer telah memperingatkan bahwa Layanan Kesehatan Nasional yang dikelola negara Inggris yang bergantung pada investasi besar-besaran harus "direformasi atau mati". Ini terjadi pasca sebuah laporan independen mengatakan lembaga yang dihormati itu berada dalam "kondisi kritis".
Sebenarnya, Inggris tidak sendirian dalam menghadapi utang yang melonjak, yang telah membengkak dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi Covid-19, yang menyebabkan pemerintah membayar sejumlah besar uang untuk melindungi pekerjaan. Di negara tetangga Prancis, utang mencapai lebih dari 110% dari PDB negara tersebut.
"Bagi Inggris, dua dekade terakhir telah menyaksikan... ekonomi dilanda serangkaian guncangan luar biasa, dalam bentuk krisis keuangan global, pandemi, dan krisis energi," tambah catatan OBR.
(sef/sef) Saksikan video di bawah ini: