warkoptoto3 login

merahslot - Kartu Prakerja Banyak Bantu Pengangguran, Bakal Lanjut di Era Prabowo?

2024-10-08 06:16:52

merahslot,pistol 2d,merahslot

Jakarta, CNBC Indonesia -Program Kartu Prakerja yang telah diluncurkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak April 2020 telah diikuti 18,98 juta orang peserta hingga 1 Oktober 2024. Dari total tersebut, sebanyak 61% pesertanya adalah pengangguran.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dari total 61% orang yang menganggur itu telah memiliki status sebagai pengusaha atau wirausaha sebesar 13% dan yang memasuki dunia pekerja juga sebesar 13%.

Meski begitu, ia menekankan 39% peserta juga ada yang sudah bekerja namun ingin beralih profesi, serta memiliki status sebagai wirausaha namun ingin meningkatkan skill atau kemampuannya.

Baca:
Bos Buruh Ungkap Jokowi Siapkan 'Kado Terakhir' Bagi Pekerja RI

Maka, dengan tambahan orang yang kini menjadi wirausaha dan bekerja sebesar 26%, total yang bekerja atau berwirausaha setelah ikut program Kartu Prakerja menjadi 65%, atau menjadi mayoritas dari peserta Prakerja.

"Jadi sekarang sudah dominan peserta pekerja. Setelah 2 bulan mereka katakan sudah bekerja dan sudah berusaha," kata Denni saat konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Denni menekankan, angka itu merupakan hasil survei untuk angkatan program prakerja untuk tahun ini, sedangkan untuk yang angkatan tahun 2020, 2021, 2022, sampai 2023 belum tersurvei. Pada November mendatang akan ada survei menyeluruh untuk menangkap data peserta program prakerja yang sudah terserap tenaga kerja, menjadi wirausaha, atau masih menganggur.

Baca:
Jokowi Naikkan Benefit JKP Buat Pekerja Kena PHK

"Oleh karena itu PMO Prakerja akan menggelar tracer study ke 18,9 juta peserta pada November ini untuk melihat status terakhir mereka yang menjadi penerima Prakerja," tegas Denni.

Dengan capain itu, Denni belum bisa memastikan apakah program Prakerja akan dilanjutkan masa pemerintahan Prabowo Subianto atau tidak setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Ia hanya menekankan bahwa keputusan untuk itu sepenuhnya berada di bawah kewenangan Prabowo.

"Jadi teman-teman tunggu saja nanti apa yang akan disampaikan oleh pemerintahan yang baru," tegasnya.

Baca:
Jokowi Panggil Menteri PANRB Cs, Bahas Progres INA Digital

Sementara itu, Sekertaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang juga merupakan Sekertaris Dewan Pengarah Prakerja menekankan, sebetulnya banyak capaian dari program Prakerja yang bisa menjadi pertimbangan pemerintahan mendatang.

"Apalagi kalau isu ini adalah isu masalah pembukaan lapangan kerja, isu yang terkait dengan tenaga kerja kita, apalagi nanti isu kelas menengah. Semuanya sangat relevan dan mestinya sangat positif untuk kita keberlanjutan," tuturnya.

"Namun tetap saja nanti keputusan akan di pemerintahan baru, kita berharap nanti keberlanjutan keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru," ucap Susiwijono.

Selain dari sisi kepesertaan dan programnya yang memberikan beasiswa pelatihan sebesar Rp 3,5 juta bagi para penerima manfaatnya, Susiwijono menekankan bahwa program ini telah menjadi acuan negara lain untuk menerapkan program serupa.

"Beberapa negara menjadikan program Prakerja ditiru bahkan direplikasi dengan skema yang sama seperti di Kamboja, Thailand, Maroko dan Malaysia bahkan kemarin mempelajari langsung datang ke sini," ungkap Susiwijono.

Sebagai informasi, pada tahun ini PMO Prakerja mendapatkan anggaran Rp 5 triliun dan sudah terserap 99%. Pada tahun ini saja sudah 1,41 juta peserta yang menjadi bagian dari 18,98 juta peserta program Prakerja.


(arj/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Program Kartu Prakerja Era Prabowo, Lanjut Atau Diganti?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Perhatian! Gelombang 67 Kartu Pekerja Sudah Dibuka