warkoptoto3 login

meong win - China Merespons Keras Aksi Israel Serang Rafah

2024-10-08 04:30:56

meong win,surf karang nini,meong winJakarta, CNN Indonesia--

China langsung merespons keras aksi militer Israel untuk menyerbu kamp pengungsi Palestinadi Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (13/2).

Kantor berita China Xinhuamelaporkan, Kementerian Luar Negeri China mendesak agar Israel segera menghentikan aksinya demi mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Rafah.

Lihat Juga :
Sekjen NATO Jawab Ancaman Trump Bawa AS Keluar Aliansi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menolak dan mengutuk aksi terhadap warga sipil dan hukum internasional. Kami mendesak Israel segera menghentikan operasi militer dan membuat langkah-langkah mencegah korban jiwa di antara warga sipil dan mencegah bencana kemanusiaan di Rafah," demikian pernyataan dari Kemlu China.

Israel sebelumnya melakukan operasi militer membebaskan dua sandera Hamas di Rafah, wilayah selatan Gaza.

Rafah merupakan tempat bagi sekitar 1 juta warga Palestina mengungsi usai agresi brutal Israel selama berbulan-bulan. Ini merupakan lokasi pengungsian terakhir setelah Israel menghancurkan seluruh kamp pengungsian warga.

Lihat Juga :
Apa Itu Rafah dan Mengapa Jadi Sasaran Baru Gempuran Israel di Gaza?

Militer Israel mengatakan mereka berhasil mengeluarkan Fernando Simon Marman (60) dan Louis Hare (70). Mereka memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Israel dan Argentina. Keduanya merupakan bagian dari 250 orang yang ditangkap Hamas pada 7 Oktober 2022.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan para sandera ditahan di lantai dua sebuah gedung, yang kemudian dibobol dengan bahan peledak. Mereka mengklaim terjadi baku tembak sengit dengan gedung-gedung di sekitarnya selama penggerebekan.

"Kami telah lama mengerjakan operasi ini," kata Letkol Richard Hecht dikutip dari Reuters, Selasa (12/2).

Lihat Juga :
Viral WNI di London Mengeluh Tak Bisa Mencoblos, PPLN Beri Klarifikasi

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan penyelamatan ini menunjukkan bahwa tekanan militer harus terus berlanjut. Ia juga mengabaikan kekhawatiran internasional mengenai rencana serangan darat di Rafah.

"Fernando dan Louis, selamat datang di rumah," katanya sambil memberi hormat kepada pasukan Israel.

(tim/bac)