warkoptoto3 login

pertandingan tim nasional sepak bola senegal - Ahli: Radiasi Hp Ternyata Tak Sebabkan Kanker Otak

2024-10-09 21:53:58

pertandingan tim nasional sepak bola senegal,erek-erek 3 angka,pertandingan tim nasional sepak bola senegalJakarta, CNN Indonesia--

Para pakar memastikan bahwa radiasi ponseltidak menyebabkan kanker otakdan masalah lain di kepala. Simak penjelasannya.

Temuan tersebut berdasarkan hasisl analisis para peneliti terhadap 63 penelitian sejak 1994 hingga 2022. Analisis ini diminta langsung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Studi yang dipimpin oleh Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency (Arpansa), melakukan tinjauan sistematis dan meneliti lebih dari 5.000 penelitian yang diidentifikasi sebagai penelitian yang paling kuat secara ilmiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyimpulkan bahwa bukti-bukti yang ada tidak menunjukkan adanya hubungan antara ponsel dan kanker otak atau kanker kepala dan leher lainnya," kata Ken, mengutip The Guardian, Kamis (5/9).

Tinjauan yang terbit pada Rabu (4/9) itu berfokus pada kanker sistem saraf pusat (termasuk otak, meninges, kelenjar hipofisis, dan telinga), tumor kelenjar ludah, dan tumor otak.

Tinjauan tersebut tidak menemukan hubungan secara keseluruhan antara penggunaan ponsel dan kanker, tidak ada hubungan dengan penggunaan jangka panjang (jika orang menggunakan ponsel selama 10 tahun atau lebih), dan tidak ada hubungan dengan jumlah penggunaan ponsel (jumlah panggilan yang dilakukan atau waktu yang dihabiskan untuk menelepon).

"Saya cukup yakin dengan kesimpulan kami. Dan yang membuat kami cukup percaya diri adalah... meskipun penggunaan ponsel telah meroket, tingkat tumor otak tetap stabil," kata Ken.

Lihat Juga :
Daftar Tempat yang Tak Tepat Buat Menyimpan Hp

Ponsel, sebagaimana benda-benda yang menggunakan teknologi nirkabel, termasuk laptop, transmisi radio dan TV, serta menara ponsel, memancarkan radiasi elektromagnetik frekuensi radio, yang juga dikenal sebagai gelombang radio.

Ken mengatakan bahwa orang-orang mendengar kata radiasi dan menganggapnya mirip dengan radiasi nuklir.

"Dan karena kita menggunakan ponsel di dekat kepala saat menelepon, ada banyak kekhawatiran," jelasnya.

"Radiasi pada dasarnya adalah energi yang berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Ada banyak jenis yang berbeda, misalnya radiasi ultraviolet dari matahari," imbuh dia.

Lihat Juga :
Deretan HP Tenar Punya Radiasi Tinggi, Benarkah Picu Kanker?

Menurut Ken, meskipun paparan dari ponsel masih rendah, namun jauh lebih tinggi daripada paparan dari sumber teknologi nirkabel lainnya karena ponsel digunakan di dekat kepala.

Hubungan antara ponsel dan kanker muncul dari penelitian awal, ketika para peneliti meneliti perbedaan antara sekelompok orang yang menderita tumor otak, dan kelompok terpisah tanpa kanker dengan menanyakan riwayat paparan mereka.

Ken menjelaskan hasil dari desain penelitian semacam ini cenderung bias karena meskipun kelompok tanpa tumor memberikan informasi yang baik, kelompok dengan tumor cenderung melaporkan secara berlebihan paparan mereka.

Berdasarkan beberapa penelitian awal yang menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan kanker otak akibat penggunaan ponsel di kepala selama berjam-jam, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) WHO menetapkan medan frekuensi radio seperti yang berasal dari ponsel sebagai risiko kanker.

Ken mengatakan bahwa meskipun banyak anggota masyarakat yang menjadi khawatir karena klasifikasi IARC, klasifikasi ini tidak terlalu berarti.

IARC memiliki klasifikasi risiko kanker yang berbeda, dengan zat-zat yang dapat diklasifikasikan sebagai karsinogen "pasti" (seperti merokok), atau sebagai karsinogen "kemungkinan" atau "mungkin".

Dengan menetapkan medan elektromagnetik frekuensi radio sebagai kemungkinan karsinogen pada tahun 2011, WHO menempatkannya setara dengan ratusan agen lain yang bukti bahayanya belum pasti, seperti lidah buaya, acar sayuran, dan bekerja di binatu.

Namun, pada saat itu beberapa dokter terkenal seperti ahli bedah saraf Australia, Charlie Teo, secara terbuka mengangkat profil keputusan IARC seputar ponsel dan kanker.

Sejak klasifikasi tersebut, Ken mengatakan lebih banyak lagi studi kelompok yang telah diterbitkan yang tidak bergantung pada orang-orang untuk mengingat paparan mereka di masa lalu dan pada tahun 2019, WHO menugaskan sejumlah tinjauan sistematis untuk melihat efek kesehatan dari gelombang radio.

Pilihan Redaksi
  • Riset Terbaru Ungkap Radiasi Ponsel Tak Ganggu Kesehatan
  • Mengungkap Mitos Bahaya Pakai HP dekat Kompor
  • Studi Bongkar Banyak Bocah Jadi Pengguna X

Menurut Ken tinjauan sistematis lain yang ditugaskan WHO untuk mengamati kesuburan pria dan gelombang radio menemukan bahwa tidak ada bukti hubungan antara ponsel dan penurunan jumlah sperma.

Tinjauan sistematis lain yang ditugaskan WHO yang mengamati kesuburan wanita memang menemukan hubungan dalam beberapa skenario seperti memengaruhi berat badan lahir.

"Namun, hubungan itu terjadi ketika paparan gelombang radio jauh di atas batas aman," kata dia.

Tim Driscoll, seorang profesor di University of Sydney dan ketua komite kanker akibat kerja dan lingkungan dari Australian Cancer Council, mengatakan bahwa metodologi tinjauan sistematis ini sangat kuat dan para peneliti harus dianggap independen.

"Saya pikir orang harus merasa diyakinkan oleh penelitian ini, tetapi perlu diingat bahwa penelitian ini tidak sempurna, tetapi bobot bukti yang ada tentu saja adalah bahwa ponsel harus dianggap aman untuk digunakan dalam hal kekhawatiran tentang peningkatan risiko kanker," kata Driscoll.

Ken dan rekan-rekannya sekarang sedang mengerjakan bagian kedua dari penelitian ini, yang akan meneliti kanker yang jarang dikaitkan dengan ponsel, termasuk leukemia dan limfoma non-Hodgkin.

Dia mengatakan bahwa kekhawatiran seputar hubungan antara kanker dan ponsel harus dihentikan, namun menekankan bahwa teknologi akan terus berkembang, sehingga penting untuk melanjutkan penelitian.

(tim/dmi)