torino vs sassuolo - Minyakita Langka & Mahal di Pasar, Produsen Migor Salahkan Distributor
2024-10-08 06:01:51
Jakarta, CNBC Indonesia- Minyak goreng kemasan sederhana alias Minyakita, dilaporkan langka dan mahal di pasaran setelah pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET)-nya dari Rp14.000 per liter menjadi Rp15.700 per liter. Namun, hasil pantauan CNBC Indonesia di sejumlah pasar daerah Jakarta, harga Minyakita kompak dibanderol Rp17.000 per liter.
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menyebut biang kerok langka dan mahalnya harga Minyakita di pasar, karena adanya tindakan penimbunan di distributor kedua ke ritel. Katanya, penimbunan itu sudah dilakukan distributor ketika beredar kabar kalau HET Minyakita akan mengalami kenaikan.
Baca:Minyakita Langka & Mahal di atas HET, Zulhas Buka Suara Bilang Begini |
"Diumumkan, diberitahukan (HET Minyakita bakal naik) di bulan Mei. Tapi ternyata di Juni belum, Juli juga belum, baru Agustus kan ketetapan harga Rp15.700 (per liter) itu. Waktu itu orang sudah mulai menimbun, karena bakal harga naik," kata Sahat saat ditemui di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Sementara itu, Sahat mengklaim produsen minyak goreng tetap mensuplai Minyakita ke pasar melalui distributor.
"Enggak, produsen tetap dia supply, itu (permainan) dari distributor dua ke ritel yang menimbun. Distributor nimbun bakal ada naik kan, tapi mereka (distributor) juga kewalahan, Mei nggak jalan, Juni juga.. wah akhirnya dilepas juga sempat di Juni, tapi di Juli mulai (nimbun lagi)," jelasnya.
Untuk itu, Sahat menilai pemerintah dalam mengeluarkan sebuah kebijakan itu sebaiknya dilakukan secara segera, tidak bertele-tele. Menurutnya, jangan sampai informasi mengenai kebijakan tersebut sudah menyebar, tapi kebijakannya belum juga dikeluarkan.
 Foto: Harga Minyakita di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan dipatok Rp17.000 per liter. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Harga Minyakita di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan dipatok Rp17.000 per liter. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
"Itulah (makanya) kalau bikin pengumuman tuh segera, jangan terlalu tenggang waktu. Saya enggak ngerti itu, katanya sekarang untuk membuat satu regulasi itu muternya kemana-mana. Ya itu bukan salah kita dong," ucapnya.
Sementara menanggapi pernyataan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang, yang menyatakan kelangkaan Minyakita disebabkan oleh masih sedikitnya Hak Ekspor yang direalisasikan para eksportir, yakni masih ada sekitar 3,5 juta ton. Sahat menyebut pernyataan itu tidak benar.
Masih sedikitnya Hak Ekspor yang direalisasikan eksportir, kata Sahat, hanya masalah pasar global biasa yang memang saat ini sedang berfluktuasi.
Baca:Ternyata Ini Penyebab di Balik HET Minyakita Dipatok Rp15.7000/ Liter |
"Itu hanya market biasa, itu global market kan juga ada naik turun. Enggak, kalau itu pemicu, mereka nggak jalan ke ekspor, ya mati dia. Mau kemana barangnya?" pungkasnya.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga Minyakita secara rata-rata nasional mengalami kenaikan 1,83% menjadi Rp16.700 per liter dari sebelumnya Rp16.400 per liter pada tanggal 19 Agustus 2024 lalu.
(wur) Saksikan video di bawah ini:
