Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia dan sejumlah lembaga riset dunia melihat adanya potensi kehadiran fenomena La Nina di Agustus-Oktober 2024.

Jika fenomena cuaca La Nina yang diikuti oleh hujan dan banjir terjadi di Indonesia maka sejumlah sektor termasuk pertambangan akan mengalami gangguan.

Menilik prospek terjadinya perubahan cuaca seperti La Nina, Director International Project Thriveni, Vinay Ganga memastikan kesiapan antisipasi perusahaan jasa pertambangan seperti Thriveni Group Indonesia. Dimana Perubahan cuaca termasuk curah hujan yang tinggi di Indonesia sudah biasa dihadapi, sehingga bisa diatasi dan diharapkan tidak mengganggu produksi pertambangan.

Namun, Jika terjadi curah hujan tinggi yang tidak biasa dan berlangsung lama maka aka nada dampak ke kinerja tambang. Meski demikian, Thriveni berharap target produksi 90-95% target tahunan dapat tercapai.

Seperti apa dampak dan antisipasi La Nina di perusahaan jasa pertambangan? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Director International Project Thriveni, Vinay Ganga dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Senin, 02/09/2024)