KOTA, Jawa Pos Radar Madiun- Agung Nugroho Hartanto (ANH) hanya pasrah saat diringkus polisi di rumahnya, Desa/Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, sekitar pukul 11.15 Jumat lalu (3/12). Laki-laki 36 tahun itu diduga terlibat tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat).

Agung diduga menggasak 33 unit handphone (HP) berbagai merek di gudang ekspedisi J&T, Jalan Raya Solo, Desa/Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Kamis (2/12) sekitar pukul 01.00 dini hari. ‘’ANH sering ke TKP (tempat kejadian perkara, Red) karena kenal dengan salah satu karyawan di gudang tersebut,’’ kata Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan kemarin (6/12).

Sehingga, Agung mengetahui kebiasaan dan cara karyawan menutup pintu gudang. Saat kondisi gudang sepi, dia masuk ke halaman parkir dengan membuka pintu gerbang luar gudang yang tidak terkunci. Selanjutnya ke pintu gudang yang dirantai dan digembok. ‘’Saat menggeser pintu, rantainya langsung terlepas. Diduga karyawan mengunci gembok tak sempurna,’’ ungkap Dewa.

Aksi panjang tangan Agung dilakukan seorang diri. Puluhan unit HP tersebut akan dikirim ke Pacitan. Dari total 33 unit HP, lima unit di antaranya segel dusbook telah dibuka. ‘’Belum sempat ada yang dijual, karena tidak sampai 1x24 jam sudah kami tangkap. Pelaku teridentifikasi dari rekaman CCTV ekspedisi tersebut,’’ terang Kapolres.

Dari kejadian itu, total kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta. Agung mengaku baru kali pertama ini mencuri. Uang hasil pencurian rencananya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran dia tidak bekerja.

Agung dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal pidana lima tahun penjara. Barang bukti flashdisk berisi rekaman video CCTV, 33 unit HP, selembar karung dan sebuah kardus paket terdapat resi, dua lembar invoice dari dalam kardus paket, serta beberapa lainnya turut diamankan. ‘’Saat ini tersangka beserta barang bukti diamankan guna proses hukum lebih lanjut,’’ pungkasnya. (irs/c1/sat/her)