prediksi macau akurat - Dewan Pakar Prabowo Buka Suara Soal Revisi APBN 2025
2024-10-08 02:23:26
Jakarta, CNBC Indonesia -Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Burhanuddin Abdullah buka suara soal adanya isu Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan merombak APBN 2025 yang telah ditetapkan DPR dan pemerintahan saat ini.
Adapun, Burhanuddin tidak menyatakan secara implisit bahwa pemerintahan Prabowo setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang akan langsung menerapkan APBN Perubahan atau APBN-P, namun dia mengatakan pemerintah baru mempertimbangkan memanfaatkan belanja modal yang lebih optimal.
"Yang ada, sekarang itu sudah kita coba secara bertahap ya misalnya untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) kan disediakan Rp 71 triliun, kita lihat nanti apakah ada capital expenditure yang misalnya harus dikeluarkan itu mungkin bisa ditambahkan itu atas diskresi Presiden Prabowo," kata Burhanuddin usai menghadiri UOB Economic Outlook 2025, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Baca:Penasihat Prabowo: RI Hadapi Deindustrialisasi Dini |
Meski begitu, Burhanuddin mengakui, dari pola belanja APBN yang ada selama ini, hanya sedikit dana yang bisa dimiliki pemerintah secara optimal oleh pemerintah untuk mengakomodir kepentingan pembangunan.
Ia mengatakan, dari total anggaran belanja pemerintah saja yang kini di kisaran Rp 3.500 triliun, Rp 1.000 triliunnya sudah habis untuk membayar utang, lalu Rp 1.400 triliun harus ditransfer ke daerah, sehingga tersisa hanya Rp 1.100 triliun.
"Itu enggak besar, presiden enggak bisa berbuat banyak dengan angka itu, karena itu kita fokus ke persoalan-persoalan mendasar," tegas Burhanuddin.
Baca:Aliran Dana Asing Masih Deras, Rupiah Potensi Lanjutkan Penguatan! |
Karena terbatasnya dana pemerintah, mantan Gubernur Bank Indonesia periode 2003-2008 itu memastikan bahwa pemerintahan Prabowo akan banyak melibatkan pihak swasta.
"Karena itu let swasta melakukan itu, pemerintah hanya coba bangun kebijakan yang kondusif bagi investasi, kita harus tarik investasi asing betul karena gross domestic saving kita mungkin bolongnya 10% dari PDB," ucap Burhanuddin.
Selain banyak melibatkan swasta untuk melaksanakan pembiayaan terhadap program-program pembangunan, Burhanuddin mengatakan, pemerintahan Prabowo juga akan melakukan pendalaman pasar keuangan untuk mempertebal penerimaan negara, salah satunya membuat instansi khusus di Kementerian Penerimaan Negara.
"Karena itu persoalan untuk menciptakan atau persoalan untuk financial deepening kita harus lakukan. Saya pernah terfikir mungkin kita bisa lihat waktu Kementerian Penerimaan Negara terjadi saya ingin ada di sana satu sel yang khususkan diri bagaimana perdalam masalah keuangan kita," tegasnya.
(arj/haa) Saksikan video di bawah ini:
