warkoptoto3 login

sosro toto - Chatib Kenang Faisal Basri: Di Tangannya, Ketidakadilan Temukan Musuh

2024-10-08 06:17:52

sosro toto,shio nomor ayam togel,sosro totoJakarta, CNN Indonesia--

Mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Chatib Basrimengenang kepergianFaisal Basri.

Baginya, sosok Faisal Basri bukan hanya sekadar teman, senior, dan guru di bidang ilmu ekonomi, tapi juga contoh teladan.

Chatib mengatakan ia punya panggilan spesial kepada mendiang Faisal Basri. 'Bang Faisal', begitu ia memanggil sang ekonom kawakan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia tak hanya marah dan berani, tetapi Faisal adalah ekonom yang membaca data dengan baik. Pemikirannya cemerlang. Ia memahami konsep ekonomi dengan sangat baik. Pandanganya segar," jelasnya soal sosok Faisal.

Chatib dan Faisal satu almamater, yakni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Saat Chatib belum menyelesaikan skripsinya, Faisal Basri sudah menjadi seorang ekonom muda.

Menurutnya, tak banyak ekonom di FE UI yang membahas ekonomi politik pada akhir 1980 hingga awal 1990-an. Chatib merekam sosok tersebut dalam diri Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Sjahrir, dan Faisal Basri.

"Keterlibatan saya pada gerakan mahasiswa--yang dilakukan dengan rasa takut--membuat saya banyak berinteraksi dengan Faisal Basri," tutur Chatib.

Lihat Juga :
4 Sepak Terjang Faisal Basri, dari Sikat Mafia Migas-Tim Satgas TPPU

Ia ingat betul saat Faisal berbicara lugas tentang bobroknya pemerintahan Presiden Soeharto dengan tumbuh suburnya korupsi, kroniisme, dan ekonomi rente. Hati Chatib kecut, karena di masa itu tak banyak orang berani 'menunjuk hidung' Soeharto secara langsung dalam diskusi terbuka.

Sejak saat itu, Chatib mengaku akrab dengan sosok fenomenal tersebut. Ia juga menjadi saksi bahwa kedekatan mereka tak melunturkan sikap kritis Faisal Basri.

"Saat saya menjadi menteri keuangan atau kepala BKPM, dengan lantang ia menyampaikan kritiknya yang pedas pada saya. Kami kadang berbeda pandangan, namun saya tahu, sikap kritisnya dibutuhkan untuk perbaikan negeri ini," ungkap Chatib.

"Demokrasi memang gaduh, mungkin menyebalkan. Tapi ia bisa menahan kecenderungan manusia untuk berbuat sewenang-wenang. Faisal menyuarakan pesan tua itu. Ia mengingatkan kekuasaan untuk tak sewenang-wenang. Ia seperti sebuah lentera bagi perubahan," tambahnya.

[Gambas:Twitter]

Belakangan ini, tepatnya pada Februari 2024 lalu, Chatib mengaku sempat mengingatkan Faisal untuk pergi ke dokter. Ia meminta seniornya itu untuk periksa kesehatan, di mana kala itu ada permasalahan dengan mata Faisal.

Chatib berkata, 'Jika jatuh sakit, kita jadi kehilangan kesempatan untuk makan Padang'. Faisal pun merespons sarannya dengan baik.

"Ia menjawab melalui WhatsApp bahwa ia sudah periksa darah dan insyaallah akan segera check up secara menyeluruh. Di ujung pesannya ia menulis: pengin segera menyantap nasi kapau," cerita Chatib.

Tepat sehari sebelum HUT ke-79 Indonesia, Chatib dan Faisal sama-sama menyambut 900 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UI. Keduanya berbicara mengenai kelas menengah.

Chatib bersaksi bahwa Faisal masih seperti biasanya. Sang ekonom begitu lugas, berapi-api, dan begitu berani.

"Di tangannya, keberpihakan pada demokrasi menemukan suaranya, dan ketidakadilan menemukan musuhnya. Kematian memang mengakhiri kehidupan seorang manusia, tapi tidak ide dan pemikirannya. Selamat jalan Bang Faisal," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)