34 2d,erek erek tangan 2d,34 2d

Jakarta, CNBC Indonesia- Jet tempur NATO dikerahkan untuk mencegat lima pesawat militer Rusia yang terbang di atas Laut Baltik tanpa rencana penerbangan atau transponder aktif. Hal ini dikonfirmasi Angkatan Udara Latvia, negara NATO, akhir pekan kemarin.

Pesawat Rusia diidentifikasi pada dua kesempatan terpisah, yakni pada hari Jumat dan Sabtu. Ini mendorong respons cepat dari misi Patroli Udara Baltik NATO.

Pilihan Redaksi Rusia Warning Sekutu Ukraina, Rudal 'Setan' Putin Ancam Jantung Eropa Geng 'NATO' Rusia Terancam Bubar, Pengaruh Putin Mulai Pudar Iron Dome Bobol, Potret Israel Porak-poranda Dihajar 100 Roket Timur Tengah Makin Membara, Perang Israel-Hizbullah Makin Menggila Perang Arab Makin Ngeri, PBB Warning Negara Ini Jadi "Gaza" Baru

Menurut Angkatan Udara Latvia, jet Rusia terdeteksi terbang di wilayah udara internasional dekat negara-negara Baltik, tetapi belum mengaktifkan transpondernya. Perlu diketahui ini merupakan sistem elektronik yang membantu menjaga keamanan lalu lintas udara.

"Jet Rusia secara teratur memasuki wilayah udara di atas Baltik dengan transponder dimatikan, kemungkinan untuk menguji respons negara-negara NATO," tulis laman The Kyiv Independent,dilansir dari NewsweekSenin (23/9/2024) mengutip contoh-contoh sebelumnya dari aktivitas serupa oleh pesawat Rusia.

"Perebutan tersebut melibatkan jet Eurofighter yang ditempatkan di Latvia, yang mencegat dan mengawal pesawat Rusia," tambahnya.

Sementara itu, Angkatan Udara Jerman, yang berpartisipasi dalam misi Patroli Udara Baltik NATO, mengidentifikasi pesawat-pesawat itu sebagai kelompok yang terdiri dari lima jet. Yakni satu Sukhoi Su-35 dan empat Sukhoi Su-30MKI.

Insiden terbaru ini menambah jumlah pertemuan serupa antara pesawat NATO dan Rusia di atas Laut Baltik. Dalam insiden terpisah pada hari Selasa, sistem radar Latvia mendeteksi objek tak dikenal di dekat perbatasan dengan Belarus, yang memicu operasi NATO lainnya.

Jet tempur dari Pangkalan Udara Lielvarde dikirim untuk menyelidiki tetapi tidak menemukan objek mencurigakan di wilayah udara Latvia. Kemudian, Kementerian Pertahanan Latvia mengonfirmasi bahwa objek tak dikenal itu adalah "sekawanan burung".

Latvia sendiri sudah meningkatkan pemantauan di wilayah usara setelah sebuah insiden pada awal September ketika sebuah pesawat nirawak jenis Shahed milik Rusia menyerbu wilayah udaranya. sebuah insiden pada awal September ketika sebuah pesawat nirawak jenis Shahed milik Rusia menyerbu wilayah udaranya.

"Pesawat nirawak tersebut telah memasuki negara tersebut dari Belarus dan diyakini sedang dalam perjalanan menuju sasaran di Ukraina sebelum keluar jalur dan jatuh," bunyi laporan sejumlah media lokal.

Menurut Pasal 5 NATO, jika satu negara anggota menjadi korban serangan bersenjata, semua negara anggota lainnya akan membantu mereka. Pasal 5 hanya diberlakukan sekali dalam 75 tahun setelah serangan teroris 9/11 pada tahun 2001.

Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan perang penuh ke Ukraina pada bulan Februari 2022, ada kekhawatiran bahwa perang dapat meluas. Salah satu negara yang berpotensi terkena konflik antara lain Polandia dan negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lithuania), yang semuanya merupakan anggota NATO.

Namun, Putin telah mengatakan bahwa ia tidak berencana menyerang negara-negara tersebut dan dalam wawancaranya dengan mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson yang ditayangkan pada bulan Februari. Ia mengatakan bahwa "Moskow tidak berminat untuk menyerang Polandia, Latvia, atau tempat mana pun".

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ngeri Putin Ngamuk, Jet Tempur NATO Berjaga di Perbatasan Rusia

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article PD3 di Depan Mata, Terungkap Rencana Baru NATO ke Rusia

---