warkoptoto3 login

erek-erek tidur - Sepak Terjang Robert Bonosusatya yang Terseret Dugaan Korupsi Timah

2024-10-07 21:23:17

erek-erek tidur,erek erek pembunuhan,erek-erek tidurJakarta, CNN Indonesia--

NamaRobert Bonosusatya alias RBS menjadi sorotan usai penetapan 16 tersangka dalam kasus dugaan korupsidi PT TimahTbk 2015-2022.

Ia turut menjadi perbincangan karena pernah menjabat sebagai pimpinan PT Refined Bangka Tin (RBT), perusahaan yang menjadi mitra utama PT Timah. Perusahaan RBT juga pernah digeledah oleh Kejaksaan Agung pada 23 Desember 2023 silam.

Usai 13 jam diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Kejagung, Robert tidak berbicara banyak. Ia hanya menegaskan telah menjawab seluruh pertanyaan yang dilayangkan oleh penyidik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga enggan berkomentar lebih jauh ihwal dugaan keterlibatan dengan PT RBT.

Robert diduga berperan meminta crazy richHelena Lim dan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis untuk memanipulasi uang hasil korupsi dengan modus Corporate Social Responsibility (CSR).

Ia juga diduga mendirikan dan mendanai perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai alat untuk melakukan korupsi tambah timah. Koordinator MAKI Boyamin Saiman berpendapat Robert merupakan pihak yang menerima manfaat atau keuntungan (beneficial owner) dari perusahaan-perusahaan yang melakukan penambangan timah.

Lihat Juga :
ANALISISMenguak Modus Tikus Tambang Rugikan Rp271 T di Kasus Korupsi Timah

Lantas seperti apa sepak terjang Robert Bonosusatya?

Mengutip dari berbagai sumber, Robert merupakan mantan komisaris utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, sebuah perusahaan operator jalan tol.

Ia juga disebut pernah menjabat Komisaris Utama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, yang bergerak di bisnis percetakan dan dokumen keamanan. Jasuindo pernah menang proyek pencetakan BPKB, STNK, dan SIM di Korlantas Polri.

Pada 2008, Robert menjabat presiden direktur PT Pratama Agro Sawit. Kebun sawitnya berlokasi di Kabupaten Batang Hari, Jambi.

Ia juga disebut sebagai pemilik PT Refined Bangka Tin (RBT), yang kini tersangkut dugaan korupsi PT Timah.

Nama Robert juga pernah beberapa kali tersangkut di kasus-kasus yang melibatkan petinggi Polri. Ia pernah terseret di tengah kasus hukum yang menyeret Ferdy Sambo dan anak buahnya mantan Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Lihat Juga :
Siapa Pemilik RBT, Penyeret Suami Sandra Dewi ke Kasus Korupsi Timah?

Hendra tercatat menggunakan jet pribadi bersama anak buahnya untuk berangkat ke kediaman keluarga almarhum Brigadir Joshua di Jambi atas perintah Irjen Ferdy Sambo pada Senin (11/7/2023) silam.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengklaim berdasarkan penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa pesawat pribadi yang digunakan Hendra tersebut bertipe Jet T7-JAB. Ia menduga pesawat jet pribadi yang digunakan oleh Hendra tersebut merupakan kepunyaan Robert Bonosusatya atau RBT alias Bong.

"Dalam catatan IPW dia adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9).

Tudingan IPW soal penyedia jet pribadi untuk Hendra pun dibantah oleh Robert. Ia juga mengaku tak punya jet pribadi.

"Tidak benar itu, tidak benar sama sekali. Bukan saya, mana ada saya jet pribadi," kata Robert kepada CNNIndonesia.com melalui telepon, Selasa (20/9).

Namun, Robert tidak menampik apabila dirinya mengenal Hendra meski sudah lama tidak saling kontak dengan Hendra.

"Hendra kenal dari zaman dahulu. Sudah lama sekali saya kontak dia sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP," ujar Robert.

Nama Robert juga pernah mencuat dalam dokumen hasil pemeriksaan Bareskrim Polri pada periode Mei hingga Juni 2010, yang mengusut transaksi ganjil sebesar Rp57 miliar di rekening Komjen Budi Gunawan, yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut dokumen yang tersebar saat Budi mengikuti uji kelayakan calon Kepala Polri pada 14 Januari 2015 itu, Robert disebut sebagai penjamin kredit yang dikucurkan untuk putra Budi, Muhammad Herviano Widyatama pada 6 Juli 2005.

[Gambas:Video CNN]



(del/agt)