Terowongan ilegal yang ditemukan di bawah sebuah sinagoge bersejarah di Brooklyn, New York, disebut membahayakan stabilitas beberapa bangunan di sekitarnya.

Inspektur badan keamanan gedung New York City menemukan terowongan sepanjang 18,3 meter dan lebar 2,4 meter di bawah kantor pusat global Chabad-Lubavitch di Crown Heights.

Terowongan ini disebut menghubungkan empat bangunan milik sekte Yahudi Hasidic, melalui bukaan yang dipotong dari dinding basement.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Associated Press, temuan soal keberadaan terowongan ini muncul setelah penyelidikan selama dua hari terhadap stabilitas bangunan di bangunan keagamaan milik Yahudi Hasidic tersebut.

Rabbi Motti Seligson selaku juru bicara Chabad mengatakan jalan bawah tanah itu dibangun oleh sekelompok "agitator muda" yang mencari akses ilegal menuju sinagoge.

Saat pejabat Chabad-Lubavitch berusaha menutup lubang terowongan itu pada Senin (8/1), para jemaat di dalam terowongan menolak untuk keluar sampai harus diseret keluar oleh polisi.

Polisi menyebut sembilan orang telah ditangkap, termasuk beberapa orang yang menggunakan linggis untuk merobek panel kayu sinagoge.

Inspektur kota New York City mengatakan penggalian terowongan itu telah merusak stabilitas dua bangunan satu lantai, di belakang sinagoge.

Selain itu, sebuah bangunan bata dua lantai yang berdekatan berisi kantor dan ruangan kuliah yang digunakan Chabad, juga telah dikosongkan karena pembongkaran dinding di ruang bawah tanah.

Awal pekan ini masyarakat di New York digegerkan temuan terowongan bawah tanah yang diduga dibangun oleh jemaat sesat.

Para pejabat dan penduduk setempat mengatakan sejumlah pemuda yang tergabung dalam gerakan Chabad-Lubavitch baru-baru ini membangun jalan menuju tempat kudus secara rahasia.

Terowongan itu diyakini dimulai dari ruang bawah tanah sebuah gedung apartemen kosong di belakang kantor pusat di Crown Heights. Terowongan lalu meliuk di bawah serangkaian kantor dan ruang kuliah sebelum akhirnya terhubung ke sinagoge.