Media Israel melaporkan pada hari Jumat (4/10) bahwa pemimpin senior Hizbullah Hashem Safieddine mungkin telah terluka dalam serangan udara militer Negeri Zionis di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada hari Kamis (3/10).

Seperti dilansir Anadolu, serangan yang terjadi malam hari itu telah menimbulkan pertanyaan tentang target yang dituju, dengan spekulasi beredar mengenai Safieddine, seorang tokoh kunci di Hizbullah.

Hashem Safieddine disebut-sebut sebagai penerus Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah yang belum lama ini dibunuh Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penyiaran publik Israel KAN, Israel yakin Safieddine terluka dalam serangan hari Kamis lalu, tetapi rincian tentang kondisinya masih belum diketahui. Laporan itu juga mengklaim bahwa komandan intelijen Hizbullah hadir bersama Safieddine di lokasi bawah tanah yang menjadi sasaran serangan udara tersebut.

Militer Israel menolak berkomentar tentang kehadiran pejabat Hizbullah selama serangan itu atau untuk mengonfirmasi apakah Safieddine adalah target yang dituju. Hizbullah juga menahan diri untuk tidak membahas secara spesifik tentang serangan Israel itu.

Insiden ini terjadi setelah tewasnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan Israel seminggu yang lalu.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam permusuhan lintas batas sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, konflik yang mengakibatkan tewasnya lebih dari 41.800 orang, di mana sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Serangan Israel di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 2.011 orang, melukai lebih dari 9.500 orang, dan membuat 1,2 juta orang mengungsi, menurut otoritas Lebanon.

Masyarakat internasional telah menyatakan kekhawatiran bahwa serangan Israel yang sedang berlangsung di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.