warkoptoto3 login

duta55 - Cerita Dosen Berhenti Mengajar karena ChatGPT, Begini yang Dihadapi

2024-10-08 05:40:20

duta55,dino slot 69,duta55

Jakarta,CNBC Indonesia- Seorang dosen memutuskan keluar dari pekerjaanya. Alasannya karena ketergantungan mahasiswanya pada chatbot AI seperti ChatGPT.

"Saya berhenti karena model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT," kata dosen yang juga doktor bidang Hispanik, Victoria Livingstone dalam sebuah artikel di laman Time, dikutip Jumat (4/10/2024).

Dia menjelaskan menulis merupakan sebuah proses terkait berpikir. Menulis merupakan pekerjaan yang sulit dan menakutkan.

Namun AI membuat semuanya tampak lebih mudah. Menurut Livingstone, para siswanya mengatasi proses yang tidak nyaman dalam proses menulis dengan teknologi tersebut.

Pilihan Redaksi
  • Chip Intel Ada di Semua Laptop, Kenapa Kini PHK dan Ngemis Subsidi?
  • Manusia Rp 1.600 T Ramal Masa Depan Kelas Menengah
  • 3 Orang Terkaya Dunia Timbun Harta dari Bisnis Teknologi

Mahasiswanya sangat bergantung dengan AI generatif. Bahkan mengakui menyusun penelitiannya dengan ChatGPT.

Ini semua dilakukan mereka meski tahu LLM bukan alat yang bisa diandalkan untuk menulis. Termasuk tidak bisa menghasilkan penelitian baru.

"Saya mengingatkan mahasiswa jika ChatGPT bisa mengubah makna teks saat diminta merevisi, hal itu bisa menghasilkan informasi bias dan tidak akurat, tidak menghasilkan tulisan yang kuat secara gaya dan untuk yang berorientasi pada nilai, tidak menghasilkan A," jelasnya.

Livingstone menjelaskan siswanya sangat bergantung dengan alat parafrase berbasis AI seperti Quillbot. Namun kembali tools tersebut tidak menghasilkan gaya penulisan yang begitu-begitu saja hingga tidak membantu menghindari plagiarisme.

Bagi siswa yang menggunakan AI, dia menyebutkan akan kehilangan kesempatan berpikir lebih dalam soal penelitian mereka.

Penggunaan AI yang baik harus dilakukan dari segala sisi. Bukan hanya pendidik yang beradaptasi dengan teknologi itu, namun siswa juga tetap harus melalui proses tanpa AI.

"Pendidik terbaik akan beradaptasi dengan AI. Untuk beberapa hal, perubahannya akan positif. Pengajar harus menjauh dari aktivitas mekanis atau menugaskan ringkasan sederhana. Mereka akan menemukan cara mendorong siswa berpikir kritis dan belajar menulis adalah menghasilkan ide, mengungkapkan kontradiksi dan mengklarifikasi metodologi," ungkapnya.

"Namun pelajaran tersebut membuat siswa bersedia duduk menjalani ketidaknyamanan sementara karena ketidaktahuan," dia menambahkan.


(dem/dem) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bos Baidu Ramal AI Bakal Lebih Pintar 10 Tahun Lagi