warkoptoto3 login

pedagang togel - Sentimen Global Makin Memburuk, IHSG Betah Parkir di Zona Merah

2024-10-08 01:45:53

pedagang togel,erek erek sumur,pedagang togel

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (3/10/2024), terbebani oleh sentimen global yang cenderung memburuk.

Hingga akhir perdagangan, IHSG melemah 0,26% ke posisi 7.543,83. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.500.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 12 triliun dengan melibatkan 21 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 284 saham terapresiasi, 296 saham terdepresiasi dan 216 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi menjadi yang paling parah koreksinya dan membebani IHSG paling besar yakni mencapai 1,11%.

Sementara dari sisi saham, emiten konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan terbesar IHSG yakni sebesar 4,7 indeks poin. Selain itu, ada pula saham pertambangan Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang juga jadi penekan IHSG yakni sebesar 4,5 indeks poin.

Pergerakan IHSG pada hari ini cenderung masih akan diwarnai oleh sentimen dari global, terutama masih terkait dengan kondisi Timur Tengah dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Pada hari ini di AS, akan rilis data klaim awal pengangguran untuk pekan yang berakhir 28 September 2024. Berdasarkan konsensus Trading Economics, klaim pengangguran diperkirakan akan meningkat menjadi 220.000, naik dari pekan sebelumnya sebesar 218.000

Kemudian dilanjutkan data Non-Farm Payrolls(NFP) AS pada esok hari. Konsensus berada di angka 142K, menandakan potensi perlambatan di sektor pekerjaan. Tingkat pengangguran yang diproyeksikan stabil di 4.2%, serta pertumbuhan gaji per jam yang diantisipasi melemah, menjadi penentu apakah Federal Reserve akan melunak di pertemuan berikutnya.

Baca:
4 Hari Beruntun Rupiah Ambruk, Dolar Sentuh Rp15.415

Sebelumnya, Chairman bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga akan berlanjut sampai akhir tahun. Namun, pemangkasan akan dilakukan secara bertahap dan tidak akan mencapai 50 basis points (bps) masing-masing di November dan Desember.

Powell menjelaskan jika ekonomi berjalan sesuai ekspektasi, kemungkinan akan ada dua pemotongan suku bunga lagi tahun ini dengan total 50 bps. Artinya, suku bunga kemungkinan akan dipangkas sebesar 25 bps masing-masing pada November dan Desember.

Pernyataan Powell mengecewakan pelaku pasar yang berharap The Fed akan tetap agresif dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan datang dengan memangkas 50 bps.

Perangkat CME FedWatch memperlihatkan sebanyak 47,9% pelaku pasar berekspketasi suku bunga Teh Fed sudah di angka 4,00-4,25% pad Desember mendatang. Artinya, mereka berharap ada pemangkasan sebesar 75 bps.

Sementara itu pasar masih memiliki risiko dari lanjutan konflik antara Iran dan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa Iran akan "membayar mahal" atas serangan misil yang dilancarkan terhadap Israel pada Selasa (1/10/2024) malam. Di sisi lain, Teheran menegaskan bahwa setiap pembalasan akan disambut dengan "kehancuran besar," meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Washington telah menyatakan dukungannya penuh untuk sekutu lama mereka, Israel, sementara Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan bahwa intervensi langsung oleh pendukung Israel terhadap Teheran akan memicu "serangan kuat" terhadap "pangkalan dan kepentingan" mereka di wilayah tersebut.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini - dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu pada awal pertemuan politik-keamanan, menurut sebuah pernyataan resmi, dilansirReuters.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi Israel terhadap Hizbullah di Lebanon serta Gaza.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an