warkoptoto3 login

tdomino boxiang login - Li Ka Shing, Eks Buruh Pabrik Plastik Berharta Rp594 T

2024-10-08 01:46:53

tdomino boxiang login,angka tunggal hk malam ini,tdomino boxiang loginJakarta, CNN Indonesia--

Li Ka-shing dipuja sebagai salah satu pengusahapaling berpengaruh di Asia. Siapa sangka, dulunya ia imigran korban perang, buruh pabrik plastik, yang bahkan putus sekolah karena miskin.

Kini, bisnisnya menggurita di berbagai sektor mulai dari real estate, telekomunikasi, layanan pelabuhan, ritel, energi, dan infrastruktur.

Setiap kali Li berbicara tentang investasi maupun hal lain di luar bisnis, pernyataannya selalu menjadi sorotan para pejabat Hong Kong, bos perusahaan maupun investor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Rafaela Aponte-Diamant, Ratu Kapal Kargo Dunia Berharta Rp552 T

Pundi kekayaannya berasal dari CK Hutchison Holdings. Konglomerasi bisnis miliknya ini memiliki sekitar 300 ribu karyawan dan beroperasi di lebih dari 50 negara.

Selain itu, Li juga punya saham di beberapa perusahaan raksasa. Ia piawai dalam memilih saham cuan. Penciumannya juga tajam dalam hal akuisisi perusahaan anyar yang potensial berkembang.

Dengan kekayaan yang dimiliki, ia dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 38 di dunia pada 2024, serta orang terkaya Hong Kong pada 2024 versi majalah Forbes.

Semua harta itu ia usahakan sendiri, bukan hasil warisan. Sebab, Li terlahir di keluarga miskin. Gara-gara kondisi itu pula Li putus sekolah ketika usianya 15 tahun. Ia tak lulus sekolah menengah lantaran keluarganya tak sanggup membiayai pendidikannya.

Karena tak sekolah dan miskin, Li terpaksa bekerja sejak kecil. Kerjanya serabutan. Saat usianya menginjak 15 tahun, ayah Li meninggal karena penyakit TBC. Remaja ini pun harus menjadi tulang punggung keluarga usai sang ayah wafat.

Lihat Juga :
TAIPANHarald Link, Pebisnis Kelahiran Swiss yang Berharta Rp29 T di Thailand

Kondisi finansial keluarga yang miskin diperparah dengan konflik di negaranya. Kala itu, China dilanda perang saudara. Karenanya, Li memilih hijrah ke Hong Kong untuk mengadu nasib demi kehidupan yang lebih baik.

Li tinggal di rumah salah satu pamannya yang kaya. Namun, di sana ia tak diperlakukan cukup baik. Akhirnya, Li memutuskan hidup mandiri.

Saat usia 16 tahun, ia mendapat pekerjaan di pabrik plastik sebagai buruh. Li remaja bekerja 16 jam per hari. Nyaris seluruh gajinya ia berikan kepada ibunya.

Setelah beberapa tahun bekerja sebagai buruh, Li nekat keluar dan mendirikan usaha plastik miliknya.

Mengelola bisnis plastik bukan perkara baru baginya. Pengalaman selama bertahun-tahun jadi buruh pabrik plastik memberinya banyak pelajaran.

Namun, ia kepentok modal. Tak menyerah, Li pinjam duit dari saudaranya US$6.500 untuk modal usaha. Pada 1950, ia pun memulai bisnis plastik bernama Cheung Kong. Usianya masih 21 tahun kala itu.

Lihat Juga :
TAIPANAl-Waleed bin Talal, Raja Investasi Muslim Saudi Berharta Rp235 T

Bisnis bikin plastiknya berkembang cepat. Sebab, Li memproduksi plastik berkualitas terbaik dengan harga murah.

Salah satu pelanggannya adalah produsen mainan asal Amerika Serikat, Hasbro. Hasbro memesan dibuatkan boneka GI Joe untuk diekspor ke Paman Sam.

Usai sukses berbisnis plastik, Li merambah sektor real estate pada 1971 berbarengan dengan perubahan nama perusahaan menjadi Cheung Kong Holdings.

Bisnis ini pun lagi-lagi maju. Lalu, 8 tahun kemudian. Ia melalui Group Cheung Kong, mengakuisisi perusahaan Hutchison Whampoa Limited dari HSBC.

Hutchison Whampoa Ltd (HWL) adalah perusahaan induk investasi. Kegiatan operasional perusahaan terdiri dari lima bisnis: pelabuhan dan jasa terkait; properti dan hotel; ritel; energi dan pembiayaan infrastruktur dan investasi pilihan lain; dan telekomunikasi.

HWL adalah operator terminal peti kemas yang mempunyai kepentingan di 49 pelabuhan di 25 negara, termasuk terminal peti kemas.

Perusahaan ini menjadi operator pelabuhan independen terbesar di dunia yang bisnisnya beroperasi di Hong Kong, China, Inggris, Panama, Bahama, Rotterdam, bahkan Indonesia.

Di Indonesia, ada juga bisnis Li. Hutchison Ports, anak usaha CK Hutschison, bekerja sama dengan bermitra PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dalam membangun Jakarta International Container Terminal (JICT). JICT ini mengelola terminal peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pada 2015, Li me-reorganisasi besar-besaran bisnis Grup Cheung Kong. Konglomerasi bisnis inipun berganti nama menjadi CK Hutchison Holdings.

Tak cuma mengakuisisi, strategi bisnis Li juga menjual usaha-usahanya yang sudah maju. Misalnya, Li menjual sebagian kepemilikan saham di Hutchison Whampoa kepada Orange Mannesman Group. Dari aksi itu, ia untuk US$15 miliar.

Li juga cuan banyak berkat penjualan sebagian aset Hutchison Telecomunication pada Vodafone. Ia mengantongi profit US$11 miliar dari proses itu.

Di sektor teknolgi, Li juga berinvestasi di Facebook. Horizons Ventures, perusahaan modal ventura miliknya memiliki 0,8 persen saham di raksasa jejaring sosial itu.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Mundur dari Kerajaan Bisnis

Li Ka Shing mundur dari CK Hutchison Holdings Ltd dan CK Asset Holding Ltd pada Mei 2018.

Meskipun berhenti dari pucuk pimpinan, Li masih masih punya peran sebagai penasihat senior di kerajaan bisnisnya itu hingga kini.

Putra tertuanya, yaitu Victor Li, menjadi penerus bisnis keluarga dengan mengambilalih posisi sang ayah. Victor dianggap memiliki prinsip yang kuat dan tidak akan mengubah arah dari perusahaan.

Li meyakini kemampuan putranya. Ia juga menyoroti pengalaman sang putra selama beberapa tahun terakhir.

Sebagai seorang dermawan, ia telah mendonasikan $360 juta untuk berbagai kegiatan di Hong Kong dan daratan. Hampir setengah dari jumlah tersebut disalurkan ke Universitas Shantou di kampung halaman Li di Chaozhou, di provinsi Guangdong.

Pada 1940, Li meninggalkan kampung halamannya dan hijrah ke Hong Kong.

Ia baru punya kesempatan balik kampung pada 1979, Saat pulang itu, Li merasa harus berkontribusi kepada negara tempat ia lahir. Caranya, dengan banyak mendermakan harta untuk kepentingan rakyat Tiongkok.

Yayasan miliknya telah menyumbangkan lebih dari US$3,8 miliar per 2024, di mana 80 persen donasi itu disalurkan ke China.

Mayoritas donasi Li disalurkan ke Universitas Shantou yang terletak di kampung halamannya di Chaozhou, Provinsi Guangdong.

Berkat kontribusinya itu, media Hong Kong menjulukinya Superman: si miskin yang menjelma jadi orang terkaya, kemudian banyak memberi untuk negara.

Lihat Juga :
TAIPANMohammed Mansour, Muslim Kaya Berharta Rp50 T yang Pernah Jadi Pelayan

Beberapa bisnis Li Ka-shing atau perusahaan tempat ia menanam modal yang cukup populer. Bahkan di antaranya ada yang beroperasi di Indonesia:

1. Cheung Kong Industries
Memproduksi plastik

2. Hutchison Whampoa Limited
Operator pelabuhan

3. Horizons Ventures
Perusahaan modal ventura, berinvestasi di Facebook, Spotify dan startup lain

4. CK Asset
Real estate

5. Cenovus Energy
produsen minyak dan gas Kanada

6. Zoom Video Communications
Li memiliki 6,7 persen saham di Zoom

7. Greene King
Bisnis bar di Inggris yang diakuisisi CK Asset Holdings. Greene King yang memiliki 2.700 bar, restoran, dan hotel.

8. Watson & Co
Perusahaan ritel yang membuat produk kecantikan dan kesehatan milik Hutchison Whampoa Ltd. Watson memiliki sekitar 10 ribu gerai di bebagai negara.

9. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk
PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk merupakan hasil merger PT Indosat Tbk (ISAT) dengan PT Hutchison 3 Indonesia. Produknya adalah Indosat dan Tri.

[Gambas:Photo CNN]

Menyumbang Rp79 untuk Gempa Palu

Pada Mei 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah menerima sumbangan sebesar US$5 juta atau sekitar Rp79 miliar dari Li Ka Shing.

Duit sumbangan itu untuk membantu para korban gempa Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah, selepas diterpa gempa dan tsunami.

Secara rinci, Sri menjelaskan bantuan sebanyak US$2 juta disalurkan melalui perusahaan CK Hutchison, sedangkan sisanya disalurkan oleh yayasan binaannya, Li Ka Shing Foundation.

Dana ini akan dihimpun ke dalam SDG Indonesia One, yakni wadah yang dibentuk Kementerian Keuangan untuk pendanaan proyek-proyek yang berkaitan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG).

"Chief Executive Officer (CEO) CK Hutchison Li Ka Shing sudah berikrar US$5 juta yang akan digunakan untuk rekonstruksi kota Palu, Donggala, dan Sigi," ujar Sri Mulyani, Jumat (5/10/2012).

[Gambas:Video CNN]