warkoptoto3 login

808live - Malaysia Klaim Didukung Jadi Pusat Antariksa ASEAN, Bagaimana RI?

2024-10-09 21:53:58

808live,tafsir mimpi orang gila togel,808liveJakarta, CNN Indonesia--

Malaysia mengklaim diminta lima negara buat menjadi Pusat Antariksa ASEAN, termasuk buat jadi pusat peluncuran satelit, di saat Indonesia sudah menawarkan pembangunannya kepada CEO SpaceX, Elon Musk.

Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan dalam sesi rapat dengan parlemen atau dewan negara di Kuala Lumpur, Senin (29/7).

Lihat Juga :
ON THIS DAYCerita 55 Tahun Pendaratan Pertama Manusia di Bulan dan Warisannya

"Setidaknya lima atau enam negara telah meminta Malaysia untuk menjadi Pusat Antariksa ASEAN," kata Hasan di hadapan para senator Malaysia, seperti dikutip dari kantor berita Bernama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami (pemerintah) belum memutuskan untuk memilih negara bagian atau tempat (yang akan menjadi letak pusat antariksa) nantinya, tapi kami akan mendiskusikannya dulu dengan kementerian dan badan terkait sebelum di bawa ke kabinet untuk diputuskan," kata dia menjawab pertanyaan Senator Datuk Lim Pay Hen.

Mengutip dari Antara, sebelumnya Lim bertanya apakah Pemerintah Malaysia akan mempertimbangkan usulan pembangunan Pusat Antariksa ASEAN. Hal itu, kata dia, sebelumnya didiskusikan juga dalam Pameran Dirgantara dan Maritim Internasional Langkawi pada 2023 lalu.

Malaysia sendiri akan mengambil alih kepemimpinan ASEAN pada 2025 mendatang. Kini keketuaan ASEAN dipegang Laos untuk 2024 ini.

Bernamamelaporkan bahwa lima tahun lalu CEO Axelspace dari Jepang, Nakamura Yuya mengatakan bahwa negara-negara anggota ASEAN harus bekerja bersama untuk mengembangkan pusat antariksa.

Pasalnya itu akan membantu untuk mengurangi beban dan menambah sumber daya dalam mengatasi hambatan dalam setiap proyek antariksa.

Lihat Juga :
Dua Astronaut Terjebak di Luar Angkasa Hampir 2 Bulan, Cek Sebabnya

Proyek di Indonesia

Indonesia sebelumnya sudah punya proyek pusat peluncuran satelit atau bandar antariksa yang belum juga direalisasikan.

Pada gelaran World Water Forum ke-10 di Bali, Mei, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menawarkan Biak, Papua, sebagai lokasi peluncuran roket (launchpad) kepada Elon Musk.

"Waktu ketemu bapak presiden, hampir sejam lebih saya kira, itu bicara mengenai launching paddi Biak. karena kan dia me-launch roketnya dia itu 150 roket setahun, hampir setiap hari satu roket. Presiden menawarkan untuk memakai Biak, dia nanya apakah di situ ada gas," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menceritakan pertemuan keduanya, di Bali, Selasa (21/5).

Proyek di Biak merupakan cerita lama dalam proyek landasan peluncuran roket.

Lihat Juga :
Memangnya Ada Area Peluncuran Roket di Biak seperti Kata Luhut?

Pada Maret 2021, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang kini bernama Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyebut SpaceX berniat untuk membangun bandar antariksa untuk lepas landas dan mendaratkan pesawat luar angkasa.

Saat itu, LAPAN menyebut pembangunan bandar antariksa SpaceX masih sebatas pembahasan tahap awal.

Melansir situs LAPAN, berdasarkan kajian pembangunan bandar antariksa oleh Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa LAPAN, pembangunan bandar antariksa merupakan salah satu amanat yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.

Pembangunan di Biak terkait setidaknya dua alasan.

Pertama, LAPAN punya lahan seluas 1 juta meter persegi atau 100 hektare di Kabupaten Biak Numfor, tepatnya di desa Saukobye, Biak Utara, sekitar 40 kilometer dari Kota Biak.

Kedua, Biak Numfor strategis karena dekat dengan ekuator atau khatulistiwa dan langsung menghadap ke Samudra Pasifik.

Menristek dan Kepala BRIN saat itu, Bambang Brodjonegoro, menjelaskan Indonesia adalah negara yang paling strategis untuk meluncurkan roket termasuk membawa satelit ke luar angkasa karena berada di garis khatulistiwa.

Bambang juga menyebut Biak adalah salah satu wilayah paling potensial untuk dijadikan bandara antariksa. Hal ini dikarenakan kawasan itu sangat dekat dengan garis khatulistiwa, yakni -1 derajat dari ekuator.

Lihat Juga :
Darurat, Observatorium Bosscha Lumpuh Akibat Lampu Sorot Pusat Hiburan

Pada jurnal 'Pemetaan Elit Politik Lokal Di Pulau Biak Dan Pengaruhnya Terhadap Rencana Pembangunan Bandara Antariksa', peneliti Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa LAPAN Astri Rafikasari mengatakan bandar antariksa yang berada di khatulistiwa memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang berada di wilayah lain jika akan meluncurkan wahana antariksa ke orbit geostationary (GEO).

"Kelebihan dari peluncuran wahana antariksa dari wilayah equator adalah dapat mempercepat laju wahana antariksa yang diluncurkan, namun tetap hemat bahan bakar," jelas dia.

[Gambas:Video CNN]

(kid/kid)