Pasukan militer Israelmelancarkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat Palestinapada Rabu (28/8) dini hari, yang disebut-sebut serangan terbesar sejak Intifada II.

Serangan itu menargetkan setidaknya tiga wilayah Tepi Barat yakni Jenin, Tulkarem, dan Tubas. Ketiga area itu diserbu rentetan drone, buldoser, hingga pasukan darat.

Lihat Juga : Daftar Negara Pemasok Senjata Hizbullah yang Terus Gempur Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira Israel berada di bawah tekanan luar biasa karena fakta bahwa mereka mandek di Gaza tanpa kemenangan strategis," kata Baddar kepada Al Jazeera.

Menurut Baddar, Israel berusaha menyelamatkan muka karena selama ini mengumbar janji akan memberantas kelompok milisi Hamas sesegera mungkin. Namun, Hamas hingga kini masih terus eksis dan malah menguatkan posturnya setelah sejumlah pemimpin mereka tewas.

"Mereka telah berjanji bahwa mereka bisa mengalahkan Hamas secepatnya. Bahwa mereka bisa membebaskan para sandera. [Pada faktanya] mereka belum mencapai satu pun hal-hal ini," kata Baddar.

Lihat Juga : Kisah Ratu Elizabeth II Selamat dari Gajah Afrika Gegara Bau Ketiak

"Saya pikir setiap kali Israel merasa terpojok dan sangat membutuhkan kemenangan bagi rakyatnya, yang mereka tahu hanyalah melakukan kekerasan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina," lanjut dia.

Oleh sebab itu, kata Baddar, Israel khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha menjaga citranya dengan meluncurkan operasi besar-besaran di wilayah yang bisa diklaim kemenangannya oleh Negeri Zionis.

"Saya pikir Netanyahu sangat menginginkan semacam citra pencapaian dan dia pikir dengan meluncurkan operasi besar-besaran di Tepi Barat, Israel bisa mengklaim semacam kemenangan pada akhirnya," ucapnya.

Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 40.400 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Lihat Juga : Apakah di Negara-negara Liberal Seperti AS Ada PNS?

Serangan Israel di Tepi Barat pun menjadi serangan terbesar sejak Intifada kedua pada 2002. Intifada merupakan gerakan perlawanan Palestina terhadap Israel karena merebut tanah mereka.

Saat itu, pasukan Israel melancarkan operasi militer hebat, mencakup penyerbuan ke banyak kota di sekitar Tepi Barat.