warkoptoto3 login

minimal limit saldo bri - Singapura Nilai Pengaruh UAS Ancam Keamanan dan Keharmonisan Warga

2024-10-08 01:49:55

minimal limit saldo bri,raja pola,minimal limit saldo briJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, mengatakan orang seperti Ustaz Abdul Somad (UAS) mengancam keamanan dan keharmonisan negara-kota itu.

"Kami tak akan membiarkan orang seperti Somad [UAS] punya kesempatan untuk mendapat pengikut lokal atau terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan dan keharmonisan warga kami," jelas Shanmugam seperti dikutip The Straits Times pada Selasa (24/5).

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALSaudi Larang Warga ke RI sampai Singapura Ogah Minta Maaf soal UAS

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gunakan penilaian Anda. Anda tahu apa yang menjadikan Singapura maju. Anda tahu apa yang baik untuk diri Anda dan masyarakat," imbuh dia.

Lebih lanjut Shanmugam berkata, semua ornag bebas menjalankan ibadah mereka di Singapura. Setiap orang juga bebas percaya atau tidak terhadap Tuhan atau memercayai Tuhan mana pun.

Lihat Juga :
'Mulut Neraka' di Rusia Makin Menganga Munculkan Jejak Purba

"Kita tak perlu melewati batas dan menyerang orang lain," ucap Shanmugam.

Mendagri itu juga membeberkan sebetulnya banyak penceramah seperti UAS di berbagai belahan dunia. Menurut dia, orang-orang itu biasanya menyerang agama lain.

"Ini bukan kasus yang unik dalam komunitas tertentu. Jika kalian melihat penceramah dari Indonesia, mereka menyerang Kristen, mereka menyerang non-Muslim," ucap dia.

AS menjadi perhatian publik usai mengklaim dirinya dideportasi Singapura. Pernyataan ini, ia sampaikan melalui media sosial Instagram pada Selasa (17/5).

Lihat Juga :
Fakta-fakta Salvador Ramos, Pelaku Penembakan 19 Siswa SD Texas

"UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore," tulisnya di Instagram.

Ia mengaku pergi ke Singapura untuk berlibur bersama keluarga dan sahabatnya. Setiba di negara itu keluarga dan sahabatnya diperkenankan masuk. Namun, seorang petugas menarik UAS. Padahal, kata dia, mereka sudah melengkapi seluruh dokumen.

Tak lama setelah itu, Kementerian Dalam Negeri Singapura buka suara dengan menyebut UAS ekstremis dan menyebarkan segregasi. Sikap yang demikian tak bisa diterima di wilayah yang multiras dan multi agama.

[Gambas:Video CNN]



(isa/bac)