warkoptoto3 login

erek erek minum kopi - Swedia Tuduh Iran soal Gerakan Balas Dendam Pembakaran Al

2024-10-08 05:40:50

erek erek minum kopi,klasemen tim nasional sepak bola brasil,erek erek minum kopi

Jakarta, CNBC Indonesia -Otoritas Swedia menuduh Iran bertanggung jawab atas ribuan pesan teks yang dikirim ke warga di negara Skandinavia tersebut, menyerukan balas dendam atas insiden pembakaran Al-Qur'an yang terjadi pada 2023. 

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Selasa (24/9/2024), sebagaimana dilansir Associated Press, pejabat di Stockholm mengklaim bahwa Garda Revolusi Iran (IRGC) melakukan "pelanggaran data" dan berhasil mengirim sekitar 15.000 pesan teks dalam bahasa Swedia terkait aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.

Mats Ljungqvist, jaksa senior Swedia, mengatakan bahwa investigasi awal yang dilakukan oleh Badan Keamanan Dalam Negeri Swedia (SAPO) menunjukkan keterlibatan "negara Iran melalui Garda Revolusi Iran" dalam pelanggaran data ini, dengan target sebuah perusahaan Swedia yang menjalankan layanan SMS besar.

Baca:
Israel Cipatakan 'Gaza Baru' di Lebanon, Begini Reaksi Dunia

Meski begitu, identitas perusahaan Swedia yang terlibat tidak diungkapkan. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang Iran terkait tuduhan tersebut.
Pada Agustus 2023, media Swedia melaporkan bahwa banyak warga Swedia menerima pesan teks yang mengajak untuk membalas dendam kepada para pelaku pembakaran Al-Qur'an.

Ljungqvist menyatakan bahwa pesan tersebut dikirim oleh sebuah kelompok yang menamakan diri "Anzu team." Salah satu pesan yang dipublikasikan oleh penyiar nasional Swedia, SVT, berisi ancaman dengan mengatakan bahwa "mereka yang menghina Al-Quran harus dihukum berat" serta menyebut warga Swedia sebagai "iblis."

Adapun aksi protes yang berujung pada pembakaran Al-Qur'an itu dilindungi oleh kebebasan berbicara yang diatur dalam konstitusi Swedia, dan polisi memberikan izin bagi demonstrasi tersebut. Namun, kejadian ini membuat Swedia berada di antara komitmen terhadap kebebasan berbicara dan upaya menjaga kehormatan kelompok agama minoritas.

Baca:
8 Update Perang Arab: Hizbullah Ngamuk-Fakta Baru Ledakan Lebanon

Persinggungan antara prinsip-prinsip fundamental ini memperumit aspirasi Swedia untuk bergabung dengan NATO, yang semakin mendesak setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Meski sempat diblokir oleh Turki akibat protes anti-Turki dan anti-Islam di Stockholm, Swedia akhirnya menjadi anggota NATO pada Maret 2024.

Saat insiden pembakaran Al-Qur'an semakin menyebar, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai "peristiwa berbahaya yang penuh konspirasi."

Khamenei juga mengatakan bahwa tindakan tersebut telah menciptakan "kebencian dan permusuhan" di kalangan negara-negara Muslim terhadap pelaku dan pemerintah yang mendukung aksi pembakaran.

SAPO mengungkapkan bahwa pesan teks tersebut bertujuan "melukiskan citra Swedia sebagai negara Islamofobia" serta memicu perpecahan di masyarakat. Fredrik Hallström, manajer operasional SAPO, mengatakan bahwa ada upaya dari kekuatan asing untuk "mengeksploitasi kerentanan" dan bertindak "lebih agresif" untuk menciptakan ketegangan di dalam negeri.

Baca:
Sowan ke Jokowi, Prabowo Dijamu Menu Spesial Ini

Dia juga memperingatkan bahwa pola ini kemungkinan akan semakin meningkat di masa mendatang. Sementara itu, Menteri Kehakiman Swedia Gunnar Strömmer menyebut keterlibatan negara asing, dalam hal ini Iran, sebagai tindakan serius. Strömmer mengatakan bahwa tindakan ini bertujuan untuk "mendestabilisasi Swedia atau memperburuk polarisasi di negara ini."

Hingga saat ini, Swedia tidak memiliki undang-undang yang secara khusus melarang pembakaran atau penghinaan terhadap Al-Qur'an maupun kitab suci agama lainnya. Seperti kebanyakan negara Barat, Swedia juga tidak memiliki undang-undang penistaan agama.

Meski investigasi awal telah ditutup, Ljungqvist mengatakan bahwa "belum ada indikasi bahwa pelaku peretasan benar-benar dilepaskan."

Dia menambahkan bahwa investigasi dapat dibuka kembali jika ditemukan bukti baru. Pada Mei lalu, SAPO juga menuduh Iran menggunakan jaringan kriminal di Swedia sebagai alat untuk menargetkan kepentingan Yahudi atau Israel di negara tersebut.


(haa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Iran Ajak Negara Muslim Bersatu Hentikan Israel

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Tewas Kecelakaan Helikopter, Presiden Raisi Sosok Anti-Korupsi di Iran