warkoptoto3 login

angka tidak gabung - Biden Sebut Ada 'Peluang Nyata' Perpanjang Gencatan Senjata di Gaza

2024-10-07 22:14:50

angka tidak gabung,suhu 303,angka tidak gabungJakarta, CNN Indonesia--

Presiden AS Joe Biden mengatakan pembebasan sekelompok sandera pertama yang ditahan oleh Hamas hanyalah sebuah "permulaan" dan ada peluang "nyata" untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza.

Biden juga mengatakan sudah waktunya untuk "memperbarui" upaya menciptakan solusi dua negara untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Saya pikir ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata," katanya dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyambut baik dimulainya proses gencatan senjata selama empat hari untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan tahanan.

"Pagi ini saya telah berdiskusi dengan tim saya saat kami memulai beberapa hari pertama penerapan kesepakatan ini. Ini baru permulaan, tapi sejauh ini berjalan dengan baik," katanya.

Dia juga mendesak upaya yang lebih luas untuk keluar dari krisis ini menuju penciptaan negara Palestina yang layak berdampingan dengan Israel, dengan alasan "perlunya memperbarui tekad kita untuk mencapai solusi dua negara."

Para pengunjuk rasa di seluruh Amerika Serikat telah menyerukan Biden untuk mendorong gencatan senjata permanen, dan demonstrasi pada hari Kamis bahkan mengganggu parade Hari Thanksgiving terbesar di negara itu di New York.

Lihat Juga :
137 Truk Berisi Bantuan Masuk Gaza di Hari Pertama Gencatan Senjata

Saat presiden menghadiri upacara penyalaan pohon Natal di Nantucket pada hari Jumat, sekitar 10 pengunjuk rasa menuduh Biden melakukan genosida.

"Biden, Biden kamu tidak bisa bersembunyi, kami menuduhmu melakukan genosida," kata pengunjuk rasa sambil memegang spanduk bertuliskan "Bebaskan Palestina."

Sebelumnya pada hari itu, ketika Biden berjalan, segelintir orang meneriakkan "bebaskan Palestina" dan "gencatan senjata sekarang."

Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober memicu serangan udara dan darat oleh Israel, yang telah berjanji untuk menghancurkan militan Palestina.

Di Gaza, hampir 15 ribu orang, 6.150 di antaranya anak-anak, tewas dalam perang tersebut.

(chs/chs)