MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun- Perajin mainan tradisional gasing di Kabupaten Madiun masih eksis dan terus berproduksi.

Gasing buatan Purnawan, warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan itu bahkan dikirim hingga keluar kota untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Saat ditemui Radar Madiun, Purnawan terlihat sibuk memilah batang kayu di rumahnya.

Bukan untuk kayu bakar, melainkan limbah kayu jenis sono itu akan digunakannya sebagai bahan baku pembuatan mainan tradisional, gasing.

"Kayu sono ini saya cari di hutan dekat rumah untuk bahan baku membuat gasing," ungkapnya.

Baca Juga: 1.128 Pelamar Berebut 92 Formasi CPNS Pacitan, 50 Persen Lebih Belum Submit Pendaftaran

"Batang kayu dipotong lalu dibubut, setelah berbentuk gasing dipotong dan diwarnai," papar perajin gasing yang juga warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan.

Purnawan sudah sejak 2005 lalu menggeluti produksi gasing.

Bermula saat dia belajar pada tukang kayu dan perajin di Nganjuk.

"Awalnya saya buat yoyo, kemudian berkembang jadi gasing yang ternyata pemasaran dan peminatnya lebih banyak, hingga sekarang ini," ujar bapak dua anak tersebut.

Terdapat berbagai ukuran gasing yang diproduksinya.

Baca Juga: Fakta Baru Dugaan Penjualan Satwa Madiun Umbul Square: BKSDA Sebut Ada 6 yang Terjual, Harganya Bikin Geleng-Geleng

Mulai ukuran kecil, sedang, besar, hingga jumbo.

Dalam sehari, Purnawan dibantu putranya mampu memproduksi sekitar 200 biji gasing.